Bos BRI Optimistis Gejolak Ekonomi Global Tidak Berdampak Signifikan di 2023 - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengungkapkan, pihaknya melihat perlambatan dan gejolak ekonomi global tahun 2023 tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik dengan potensi resesi sebesar 2 persen.
Keyakinan itu, lanjutnya, berdasarkan prediksi dari BRI dengan menggunakan metode Markov Switching Dynamic Model (MSDM).
"Metode ini memperkuat evaluasi dan analisa Bloomberg sebelumnya, serta telah terbukti secara akurat pada kasus terdahulu seperti memproyeksi resesi di Indonesia pada ASEAN Financial Crisis tahun 1998 dan saat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (27/4/2023).
Karena itu, Sunarso pun menyatakan optimismenya, bahwa Indonesia akan mampu bertahan dari ancaman risiko resesi.
Baca juga: BRI Life Beri Perlindungan Jiwa ke 2.700 Pemudik Gratis
Dengan demikian, prospek dan kinerja industri perbankan, khususnya perseroan diyakininya juga akan lebih baik pada tahun ini.
"Penyaluran kredit BRI diproyeksikan mampu tumbuh di level 10 persen hingga 12 persen dan didukung oleh pertumbuhan pada segmen UMKM, khususnya mikro dan ultra mikro”, katanya.
Dia menambahkan, dengan pertumbuhan bisnis dan profitabilitas yang kuat, BRI mampu menjaga rasio keuangan pada level yang baik.
Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada pada level 84,94 persen, menunjukkan kondisi likuiditas masih sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
BRI juga mampu menjaga kondisi permodalan yang kuat dengan CAR mencapai 24,98 persen berada di atas minimum ketentuan regulator yang sebesar 17,5 persen setelah memperhitungkan implementasi Basel 3, dan risk appetite perusahaan sebesar 19 persen.
“Dengan rasio kecukupan modal yang sangat memadai tersebut, BRI mampu mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi dalam pengelolaan bank. Baik risiko pasar, risiko kredit maupun risiko operasional, serta mendukung pertumbuhan bisnis ke depan secara jangka panjang," pungkas Sunarso.
Terkini Lainnya
Keyakinan itu, lanjutnya, berdasarkan prediksi dari BRI dengan menggunakan metode Markov Switching Dynamic Model (MSDM).
Pemangku Kepentingan Beri Referensi Kebijakan Tembakau Alternatif di APHRF 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hore! Garuda Turunkan Harga Tiket Pesawat ke Bali, Berikut Jadwalnya
Kasus Kredit Macet di LPEI, Pengamat: Prioritaskan BUMN Berada di Satu Pintu
Suami Istri Nekat Resign Kerja Kantoran Demi Usaha Batik Tulis, Ini Kisahnya
Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik RI Termahal di ASEAN, Bos Pelindo Buka Suara
Harga Avtur Terus Naik, Garuda Minta DPR Segera Bahas Penyesuaian Tarif Batas Atas Tiket Pesawat