androidvodic.com

Kredit Perbankan pada Maret 2023 Tembus Rp6,445 Triliun - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyampaikan, kredit perbankan tumbuh sebesar 9,93 persen pada Maret 2023 atau tumbuh menjadi Rp 6.445,5 triliun.

"Kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh sebesar 9,93 persen secara year on year, menjadi Rp 6.445,5 triliun," ujar Dian dalam Konferensi Pers secara virtual, Jumat (5/5/2023).

Dian mengatakan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 11,40 persen secara year on year. Sedangkan, kredit modal kerja tumbuh sebesar 9,25 persen dan konsumsi tumbuh 9,20 persen.

Baca juga: Penyaluran Kredit BCA Naik 12 Persen di Kuartal I 2023 Jadi Rp713,8 Triliun

"Secara month to month, kredit perbankan naik 1,10 persen atau naik Rp 70,14 triliun," ucap Dian.

Adapun pertumbuhan dana pada pihak ketiga, pada Maret 2023, tercatat melandai dengan tumbuh 7 persen secara year on year menjadi Rp 8.005,6 triliun, utamanya didorong penurunan pada giro.

Sedangkan, Likuitas perbankan pada Maret 2023 dalam level yang memadai, yaitu dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.

"Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masinf sebesar 128,87 persen dan 28,91 persen. Jauh diatas ambang ketentuan batas masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen," ungkapnya.

Selain itu, Dian menuturkan, risiko kredit melanjutkan penurunan, dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,72 persen dan NPL gross sebesar 2,49 persen.

Sementara kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan tren penurunan, yaitu sebesar Rp 22,28 triliun menjadi sebsar Rp 405,42 triliun.

"Risiko pasar juga menurun, ditinjau dari posisi devisa netto tercatat sebesar 1,44 persen jauh dibawah treshold 20 persen," terangnya.

Di sisi profitabilitas, lanjut Dian, secara umum peningkatan laba bank di triwulan pertama 2023 ini, masih sejalan dengan proyeksi rencana bisnis bank 2023.

"Terutama didorong pertumbuhan kredit dan fee based income serta perbaikan kinerja surat berharga. Selain itu, pertumbuhan ini seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur dia.

Sementara terkait permodalan perbankan, Dian berujar masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,69 persen.

"OJK akan terus mendukung perbakan melalui langkah-langlah kebijakan yang diperlukan. Sehingga perbankan akan terus bertumbuh dan berkelanjutan. Namun tetap pruden dan memperhatikan aspek manajemen risiko," papar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat