androidvodic.com

Presiden: 345 Juta Orang di Dunia Terancam Kelaparan - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, sektor pertanian saat ini tengah dalam fase rawan, sebanyak 345 juta orang di dunia terancam kekurangan pangan dan kelaparan.

Hal tersebut dia sampaikan dalam pada acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian secara virtual, Senin (155/2023).

"Hati-hati, di sektor ini juga sekarang ini sangat rawan. Kita tahu krisis pangan dimana-mana, 345 juta orang di dunia sekarang ini terancam kekurangan pangan dan kelaparan," kata Presiden Jokowi, Senin.

Menurut Presiden Jokowi, krisis pangan yang terjadi di beberapa belahan dunia, disebabkan oleh perubahan iklim dan kondisi geopolitik.

Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia ini menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi hajat hidup orang banyak.

"Karena apa, perubahan iklim, karena perang. Oleh sebab itu, sektor ini memegang peran yang sangat penting kedepan, memegang peran yang sangat strategis kedepan," tutur dia.

Bahkan, kata Presiden Jokowi, sektor pertanian telah menyumbang 11,8 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.

"Karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis, data yang ada di saya menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali," terangnya.

Baca juga: Konflik Terus Berlanjut, Kelaparan Mengintai Rakyat Sudan

Presiden Jokowi juga menyebut, sektor pertanian turut menyediakan lapangan kerja sebanyak 40 juta orang. Kata dia, jumlah itu senilai 29 persen dari total angkatan kerja.

Sehingga, dia menegaskan, pelaksanaan sensus pertanian tahun 2023 yang berlangsung selama dua bulan terhitung pada 1 Juni ini, mampu menorehkan data yang akurat dan berkualitas.

Baca juga: Dunia Hari Ini: Setidaknya 43 Ribu Orang Meninggal Dunia di Somalia Tahun Lalu karena Kekeringan

"Sekali lagi saya mendukung pelaksanaan sensus pertanian 2023 ini, dan saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini," ucap dia.

"Nanti dilaksanakan dari 1 Juni sampai 30 Juli, artinya 2 bulan selesai, dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas," sambungnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat