androidvodic.com

Ekosistem Kendaraan Listrik Jadi Ladang Bisnis Baru Pelaku UMKM, Pasang SPKLU di Warung - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Ekosistem kendaraan listrik turut menjadi ladang bisnis baru bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Hal itu yang dirasakan oleh Steven, pemilik Warung Ayam Goreng Gringging Lombok di Surabaya.

Pemilik warung ayam ini memasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di warungnya sejak April 2023 lalu.

Baca juga: Gandeng LG, Hyundai Motor Bersiap Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Amerika Serikat

"Ini bisnis masa depan. Di satu sisi, saya mendukung program pemerintah soal insentif kendaraan listrik ini demi lingkungan yang lebih baik," kata Steven, Sabtu (27/5/2023).

Sejak memasang SPKLU di warungnya, sudah ada 87 transaksi kendaraan listrik yang mengisi daya di SPKLUnya. Apalagi, warungnya berada di jalur strategis jalan utama dari Solo hingga Banyuwangi.

"Hasil dari SPKLU tentunya menjadi tambahan pendapatan baru bagi saya, ini peluang bisnis yang sangat prospektif," imbuh Steven.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, hal tersebut membuktikan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sudah semakin terbentuk dan telah sampai kepada masyarakat luas.

Jika sebelumnya franchise SPKLU menarik minat pengusaha mall, perkantoran, saat ini warung makan juga bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi.

Darmawan berujar, beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

“Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e," kata Darmawan.

Baca juga: Tagihan Listrik Belum Keluar? Yuk Cek Perkiraan Lewat Fitur Catat Meter Mandiri PLN Mobile

Apalagi kata Darmawan, listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih.

Dapat dikatakan demikina karena kini mulai dibangun pembangkit yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Artinya, pada kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol," ujar Darmawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat