androidvodic.com

Peran Rumah BUMN Solo bagi UMKM, Jadi Rumah Kedua hingga Kembangkan Kapasitas Usaha - News

Laporan Wartawan News, Wahyu Gilang Putranto

News, SOLO - Hadirnya Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Solo, Jawa Tengah, memberikan manfaat bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pelaku UMKM mendapatkan bimbingan, pelatihan, dan pendampingan untuk membuat usaha naik kelas.

Rumah BUMN yang dikelola Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini menjadi wadah pengembangan kapasitas UMKM yang tersebar di wilayah Solo Raya seperti Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, Sragen, hingga Klaten.

"Rumah BUMN Solo menjadi wadah para wirausaha milenial dan pelaku UMKM," ungkap Pimpinan Cabang BRI Solo Sudirman, Mustofa Adi Saputro, saat dihubungi News, Jumat (2/6/2023).

Sejumlah produk kerajinan UMKM Solo yang dipajang di Rumah BUMN Solo.
Sejumlah produk kerajinan UMKM Solo yang dipajang di Rumah BUMN Solo. (News/Wahyu Gilang Putranto)

Sejumlah kegiatan pendampingan dan pelatihan rutin dilaksanakan Rumah BUMN Solo yang memiliki 73.000 anggota pelaku UMKM.

"UMKM tidak bisa naik kelas kalau tidak dibina, hampir setiap bulan ada pelatihan, mulai dari produksi, packaging, foto produk, pelatihan keuangan, manajemen, hingga pengembangan SDM," ujar Adi.

Berlokasi di Jalan Adi Sucipto No 1B, Manahan, Banjarsari, fasilitas Rumah BUMN Solo juga bisa dimanfaatkan masyarakat umum.

"Ini fungsi Rumah BUMN sebagai coworking space, ruangan dan fasilitasnya bisa dinikmati semua orang, ada ruang meeting, aula, kafe, dan wifi gratis," ujarnya.

Info Grafis - Rumah BUMN Solo
Info Grafis - Rumah BUMN Solo (Tribunnews)

Baca juga: Diskusi Bareng UMKM, Stafsus Erick Thohir Dorong Rumah BUMN Solo Makin Aktif Beri Pendampingan

Jadi Rumah Kedua UMKM

Pelaku UMKM yang bergabung di awal-awal dirintisnya Rumah BUMN Solo adalah Eko Alif Muryanto, perajin sangkar burung dari limbah pipa paralon.

Eko bergabung pada awal 2017, saat Rumah BUMN Solo masih bernama Rumah Kreatif BUMN (RKB) Solo.

Rumah BUMN Solo memberikannya pelatihan marketing daring, mulai dari penggunaan Facebook pribadi untuk menjual produk, hingga pemasaran menggunakan marketplace dan ekspor.

"Dulu itu tahunya jualan ya dari mulut ke mulut, kalau sangkar burung ya dari bakul ke bakul, kalau ke pasar ya ke Pasar (Hewan) Depok Solo," ungkap Eko saat ditemui di kediamannya di Kampung Debegan, Mojosongo, Solo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat