androidvodic.com

Strategi LPKR Perkuat Praktik ESG di Tahun 2022 Sebagai Inti dari Misi dan Proporsi Nilai Perusahaan - News

News, JAKARTA - Melanjutkan keberhasilan tata kelola keberlanjutan sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melakukan penyempurnaan struktur tata kelola keberlanjutan dengan memformalkan peran dan tanggung jawab komite ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance).

Platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia berdasarkan pendapatan pada tahun 2022 ini juga membentuk Grup Pengarah ESG serta fungsi keberlanjutan Grup untuk mengoordinasikan alur kerja ESG di seluruh tingkatan dan unit bisnis.

Group CEO LPKR John Riady mengatakan LPKR juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengintegrasikan risiko dan peluang iklim ke dalam sistem manajemen risiko perusahaan dan strategi bisnis, sejalan dengan rekomendasi TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures).

Baca juga: LPKR Cetak Laba Bersih Rp 1,1 Triliun pada Kuartal I Tahun 2023

"LPKR juga telah melakukan penilaian risiko iklim bottom-up di berbagai kelas aset serta jangka waktu untuk menyiapkan rencana mitigasi yang lebih kuat sebagai respons terhadap dampak perubahan iklim," ujarnya seperti dikutip pada Kamis (9/6/2023).

Sebagai penandatangan UNGC (United Nations Global Compact), LPKR telah memasukkan sepuluh prinsip UNGC tentang hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan, dan anti korupsi dalam kebijakan perusahaan.

Laporan Keberlanjutan 2022 LPKR sendiri disusun berdasarkan pengungkapan dari Laporan Keberlanjutan 2021.

Dengan cakupan pelaporan yang diperluas dan pengungkapan tambahan sejalan dengan standar dan kerangka pelaporan seperti berikut Global Reporting Initiative (GRI), UNGC and Sustainable Development Goals (UN SDGs), TCFD, Sustainability Accounting Standards Board (SASB), World Economic Forum (WEF) Stakeholder Capitalism Metrics, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Sebagaimana diketahui pada tahun 2022, LPKR juga memberikan perhatian serius terhadap dekarbonisasi, sirkularitas air (peningkatan penggunaan daur ulang air limbah dan air hujan yang dimanfaatkan untuk konsumsi air dan pengolahan air).

Juga dampak sosial dengan meluncurkan kerangka kerja untuk dukungan dan keterlibatan masyarakat yang diberi nama Lippo Untuk Indonesia PASTI (singkatan dari Pintar/Pendidikan, Asri/Lingkungan, Sejahtera/Sosial, Tangguh/Kesehatan, dan Independen/Pemberdayaan Ekonomi), dan Sumber Daya Manusia yang tercermin salah satunya pada 40 persen keterwakilan perempuan di tingkat eksekutif senior dan manajer.

John Riady mengatakan LPKR memandang keberlanjutan sebagai inti dari misi dan proposisi nilai Perusahaan. Ini adalah aspek penting dari bagian perjalanan transformasi.

"Karena kami berusaha untuk melayani pemangku kepentingan dengan lebih baik, meningkatkan ketahanan bisnis, dan meraih peluang baru. Karena itu, kami berkomitmen untuk mempercepat integrasi keberlanjutan ke dalam organisasi melalui akuntabilitas dan ambisi yang lebih besar," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat