Kepala Bappenas Minta Tambahan Anggaran Rp 300 Miliar, Buat Apa Saja? - News
Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz
News, JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meminta tambahan anggaran sebesar Rp 300 miliar.
Total usulan anggaran tersebut teralokasi ke dalam tiga hal. Pertama, pengembangan evaluasi kontribusi kementerian/lembaga terhadap kinerja pembangunan nasional sebesar Rp 50 miliar.
"Kedua, penguatan manajemen risiko dan pengendalian perencanaan wilayah Rp 150 miliar," kata Suharso dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Dorong Ekosistem Ekonomi Kurban, BAZNAS Hadirkan Pogram Kurban Berkah BAZNAS
Ketiga adalah penguatan kapasitas SDM perencanaan dalam mengawal pencapaian sasaran Indonesia emas sebesar Rp 100 miliar.
Intinya, kata Suharso, usulan ini untuk kepentingan Governance, Risk, and Compliance (GRC).
GRC ini berkaitan dengan proyek-proyek besar nasional serta kegiatan-kegiatan pembangunan nasional.
"Ini intinya GRC untuk semua proyek-proyek nasional. Major project dan kegiatan-kegiatan pembangunan nasional yang revenue-based. Itu diharapkan untuk bisa diukur GRC-nya," ujar Suharso.
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, pagu indikatif kementerian pimpinan Suharso Monoarfa itu sebesar Rp 2,1 triliun.
Pagu indikatif tersebut dialokasikan ke dua program.
Pertama, perencanaan pembangunan nasional sebesar 70,76 persen atau Rp 1,49 triliun. Kedua, program dukungan manajemen sebesar 29,24 persen atau Rp 614,83 miliar.
Terkini Lainnya
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meminta tambahan anggaran sebesar Rp 300 miliar.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus