androidvodic.com

Tekan Biaya Operasional, Grab PHK 1.000 Karyawan - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, SINGAPURA – Platform pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan berbasis di Singapura, Grab Holdings mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 11 persen staf atau sekitar 1.000 karyawan.

Dalam sepucuk surat yang dikirim kepada karyawan Selasa (20/6/2023) malam, CEO Grab Anthony Tan mengatakan pemangkasan tersebut dilakukan untuk menekan biaya operasional dan beradaptasi dengan lingkungan bisnis ke depan.

"Perubahan tidak pernah secepat ini. Teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) generatif berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biaya modal telah meningkat, secara langsung berdampak pada lanskap persaingan," kata Tan.

Baca juga: Grab Gelar PHK Massal, Jadi yang Terbesar Pasca Pandemi di 2020 Silam

"Kita harus menggabungkan skala kita dengan eksekusi yang gesit dan kepemimpinan biaya, sehingga kita dapat menawarkan layanan yang lebih terjangkau secara berkelanjutan dan memperdalam penetrasi massa kita,” sambungnya.

Bulan lalu, Grab melaporkan kerugian kuartalan sebesar 250 juta dolar AS, tetapi perusahaan mengklaim pendapatan pada kuartal I tahun ini naik 130,3 persen menjadi 525 juta dolar AS dari tahun lalu.

Grab PHK Ratusan Karyawan di AS

Ini bukan pertama kalinya Grab memangkas sebagian besar karyawan.

Pada 2020, Grab yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) juga mem-PHK 360 karyawan sebagai tanggapan atas dampak pandemi Covid-19.

Meskipun tidak ada PHK yang dilakukan Grab tahun lalu, Tan sempat memberi tahu staf bahwa perusahaan berencana membekukan sebagian besar perekrutan, gaji untuk manajer senior, dan memotong anggaran perjalanan dan pengeluaran.

Hingga akhir 2022, Grab telah mempekerjakan 11.934 karyawan, termasuk sekitar 2.000 orang dari akuisisi jaringan toko bahan makanan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat