androidvodic.com

Kunjungan Menlu Tanzania ke Jakarta, Bahas Rencana Ekspor Ban Karet hingga Pupuk - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

News, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menerima kunjungan resmi Menlu Tanzania, Stergomena Tax di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Kedua Menlu membahas sejumlah isu bilateral, di antaranya kerjasama perdagangan, investasi, kerja sama pembangunan, dan juga kerja sama kesehatan.

Indonesia dan Tanzania mencatat tren positif dalam hubungan perdagangan, meningkat sebesar 50 persen dari 2019 hingga 2022, mencapai lebih dari USD 340 juta.

Berdasarkan momentum tersebut, Indonesia berniat mengekspor beberapa barang lain seperti ban karet, pupuk, makanan dan minuman.

"Kami juga sepakat untuk menjajaki kemungkinan pembentukan Perjanjian Perdagangan Preferensial bilateral," kata Retno pada konferensi pers, Kamis (22/6/2023). 

Terkait kerja sama investasi, kedua Menlu membahas cara untuk meningkatkan outbound investment Indonesia di Tanzania.

Baca juga: Menlu RI Soroti 3 Bidang Kerja Sama Penting dengan Vanuatu

PT Indesso Aroma, misalnya, berencana memperluas Field Distillation Unit di Zanzibar dan Daratan, seperti kawasan Tanga.

Retno mengatakan, Pertamina juga berupaya memperluas kehadirannya dan mengakuisisi saham mayoritas di operasi Mnazi Bay Bloc melalui anak perusahaannya, Maurel dan Prom.

"Saya menghargai dukungan Tanzania terhadap outbound investment Indonesia. Saya yakin ini juga akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian kita," ujarnya.

Terkait kerjasama kesehatan, Retno menekankan pentingnya infrastruktur kesehatan yang kuat. 

Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama kesehatan untuk memperkuat ketahanan kesehatan.

Baca juga: Presiden Jokowi akan Konsultasi ke Menlu soal Pengakuan Resmi Belanda atas Kemerdekaan RI

"Perusahaan farmasi Indonesia, Dexa Medica, telah menerima Good Manufacturing Practices dari Tanzania dan akan mulai memasok produknya ke Tanzania," ujarnya.

Menlu RI mengatakan dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah melaksanakan berbagai program kerja sama pembangunan. 

Mereka termasuk pembangunan kapasitas dan pelatihan ketahanan pangan, perdagangan, investasi dan pendidikan.

Menlu RI mengatakan. untuk tahun ini dan tahun depan, Indonesia akan terus memberikan program serupa di bidang pertanian, pertambangan dan energi.

"Dalam jangka panjang, kami berupaya meningkatkan kerja sama kami, termasuk dengan mengembangkan rencana kerja sama khusus negara dalam kerja sama pembangunan," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat