Arab Saudi Amankan Pasokan 40 Persen Total Kebutuhan Minyak Mentah Jepang - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
News, RIYADH – Arab Saudi menyatakan komitmennya mengamankan pasokan minyak mentah untuk Jepang.
"Kami terus menjamin pasokan minyak ke Jepang dan mempertahankan posisi kami sebagai mitra yang paling dapat diandalkan," kata Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Energi Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, Minggu (16/7/2023).
"Saudi adalah pengekspor minyak terbesar bagi Jepang guna memenuhi 40 persen dari total kebutuhannya,” sambungnya.
Pernyataan tersebut muncul setelah Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Saudi di kota Jeddah sebagai bagian dari tur Timur Tengah.
Selain itu, Kementerian Energi Saudi mengatakan pihaknya juga telah menandatangani perjanjian dengan industri Jepang dan kementerian perdagangan untuk mengembangkan hidrogen bersih, produksi amonia dan turunannya serta bahan bakar karbon daur ulang.
Baca juga: Arab Saudi dan Rusia akan Kembali Pangkas Pasokan Minyak di Tengah Perlambatan Ekonomi Global
“Kedua negara menandatangani 26 perjanjian kerja sama selama kunjungan tersebut,” kata Khalid al-Falih, Menteri Investasi Arab Saudi.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Merosot Jelang Rilis Data Ekonomi China-AS
Di sisi lain, Jepang dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga mengumumkan dimulainya kembali pembicaraan tentang perjanjian perdagangan bebas, yang merupakan gabungan dari enam negara di kawasan Teluk, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Oman, dan Bahrain.
Kishida dan Sekretaris Jenderal GCC kemudian menandatangani pernyataan bersama untuk melanjutkan negosiasi, yang akan menandai upaya ketiga oleh Jepang dan GCC untuk menandatangani pakta perdagangan, dengan negosiasi yang sebelumnya diadakan pada 2006 dan 2007.
Terkini Lainnya
Saudi saat ini jadi pengekspor minyak terbesar bagi Jepang guna memenuhi 40 persen dari total kebutuhannya.
PO SAN Terima 20 Laporan Penipuan Modus di Google Review, Total Kerugian Rp 15,7 Juta
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
BTN: Spin-Off Unit Usaha Syariah Rampung di Semester I Tahun Depan
Soal Bea Masuk Produk Impor, Kemendag Libatkan KPPI dan KADI Selidiki Industri yang Terancam Ambruk
Said Iqbal: Prabowo Subianto Jangan Bikin Utang Baru, yang Jatuh Tempo Sudah Rp 800 Triliun
Mengenal Permenaker Nomor 5 Tahun 2024 tentang Sistem Informasi Pasar Kerja
5 Juta Buruh Akan Mogok Nasional Jika MK Tak Kabulkan Gugatan UU Cipta Kerja