androidvodic.com

Bulog Ungkap Alasan Penyaluran Bantuan Pangan Beras Molor Hingga Juli: Ada Penembakan di Papua - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Perum Bulog telah rampung menyalurkan bantuan pangan beras yang ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional.

Total keluarga penerima sebanyak 21,353 juta dengan total 640 ribu ton beras selama periode April-Juni 2023.

Sejatinya, penyaluran bisa rampung sepenuhnya ke 38 provinsi pada Juni. Namun, ada sejumlah kendala di wilayah timur Indonesia, sehingga baru rampung di bulan Juli.

Baca juga: Antisipasi El Nino Bapanas Dorong Bulog Stok 1 Juta Ton Beras, Masyarakat Diimbau Stop Boros Pangan

Satu dari sekian kendala tersebut terjadi di wilayah Papua. Pada saat itu, terjadi penembakan pesawat, sehingga pesawat yang akan mengangkut bantuan beras tak berani untuk terbang.

Hal tersebut diungkap oleh Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Epi Sulandari dalam diskusi daring bertajuk Keberhasilan Program Bantuan Pangan dan Tantangan Kedepan, Rabu (2/8/2023).

"Di Papua dari segi geografi maupun risiko, kita sudah salurkan, tiba-tiba ada berita penembakan pesawat. Akhirnya pesawat tidak berani naik. Pada akhirnya ketahan dulu. Hal-hal seperti itu yang membuat target kita di Juni mundur sampai ke Juli," kata Epi.

Baca juga: Mendagri Sebut Bantuan Pangan Sudah Masuk Ke Kabupaten Puncak

Tak hanya di Papua, urusan pengiriman juga terkendala di Maluku karena harus menunggu perizinan kapal dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Kemudian juga daerah-daerah Maluku yang kapalnya itu menunggu izin dulu dari ASDP. Kalau misalnya sudah diizinkan berlayar, baru bisa berlayar. Alhamdulillah pada Juli kemarin kita sudah menyelesaikan seluruh lokasi dari April, Mei, Juni, dan tinggal menyusul kita persiapan tahap berikutnya," ujar Epi.

Adapun kendala lain, diungkap Epi, disebabkan oleh pemekaran wilayah yang menyebabkan data masih terkonsentrasi di satu wilayah utama.

"Jadi, pada saat mencari orang (yang menjadi penerima bantuan), tidak ketemu. Ternyata sudah pindah ke kabupaten lain. Bingung juga kok enggak ada nama keluarganya di sini, tapi akhirnya ketemu dan sudah di-split dan memang nama-nama keluarga itu ketemu di masing-masing kabupaten tersebut," tutur Epi.

"Ada juga yang ternyata sudah meninggal atau sudah pindah alamat. Nah itu sudah ada dalam ketetapan dalam juknis Badan Pangan Nasional bagaimana kita melakukan penggantian data penerima manfaat tersebut. Sehingga, bantuan bisa disalurkan ke masyarakat yang berhak mendapatkan beras tersebut," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan keberhasilan penyaluran bantuan pangan beras ini merupakan buah dari sinergi dan kolaborasi seluruh pihak.

Ada dari kementerian/lembaga, BUMN, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, asosiasi, hingga Satgas Pangan Polri.

"Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang dibangun selama ini khususnya Perum Bulog dan PT Pos Indonesia, DNR logistic, Pemda, satgas pangan serta stakeholder terkait lainnya, sehingga penyaluran bantuan pangan beras selama tiga bulanan ini telah berjalan dengan baik," kata Arief dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/7/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat