androidvodic.com

Harga Minyak Global Melonjak, Brent Tembus 86 Dolar AS Akibat Susutnya Stok di Kilang Amerika - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, WASHINGTON - Harga minyak mentah di pasar global terpantau mengalami penguatan, seperti kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk bulan Oktober yang naik 14 sen atau 0,16 persen kekisaran 86 dolar AS per barel, pada Kamis (31/8/2023).

Lebih lanjut, penguatan harga juga terjadi pada perdagangan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI) yang dilaporkan naik sebesar 10 sen atau 0,13 persen, menjadi 81,74 dolar AS per barel.

Mengutip dari Reuters, penguatan harga minyak di pasar global terjadi pasca pemerintah AS merilis data pasokan minyak mentah yang lebih sedikit dari perkiraan. Menurut data Badan Informasi Energi (EIA) stok persediaan minyak mentah AS saat ini berada di level 422,9 juta barel.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Merosot 1,5 Persen Lebih di Tengah Kekhawatiran Melemahnya Ekonomi China

Jumlah tersebut menyusut tajam bila dibandingkan dengan persedian minyak di pekan lalu yang mencapai 10,6 juta barel. Susutnya stok minyak mentah di kilang Amerika sebenarnya sudah terlihat dari beberapa hari terakhir.

Dimulai dari tindakan Arab Saudi yang memperpanjang pemotongan produksi sebesar 1 juta barel per hari hingga Oktober 2023, dengan dalih untuk menjaga pasokan minyak tetap ketat.

Selain itu adanya isu kenaikan produk domestik bruto menjadi 2,1 persen juga memicu sentimen negatif bagi para investor serta pedagang pasar global hingga mendorong harga minyak mentah melesat ke level tertinggi.

Khawatir ancaman ini akan semakin membuat harga minyak melambung ke kisaran 90 dolar AS per barel, pabrik penyulingan Tiongkok menyatakan bahwa mereka siap untuk meningkatkan ekspor solar pada bulan September hingga lebih dari 1 juta metrik ton.

Tak hanya itu, sejumlah negara eksportir lainnya seperti eksportir lain seperti Venezuela dan Iran juga bersedia mengisi kekosongan stok di kilang Amerika demi menjaga stabilitas harga minyak mentah pasar global di tengah ancaman krisis dan inflasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat