androidvodic.com

Hadapi Persaingan Bank Digital yang Terus Bertumbuh, Bank Jago Gunakan Jurus Ini - News

News, BALI -- Perbankan digital kini mulai bertumbuhan seiring dengan perubahan zaman ini.

Berbagai bank digital bermunculan di saat pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat tinggal dan melakukan kegiatan di rumah.

Setidaknya saat ini ada 10 bank digital bersaing mencari peruntungan melayani keuangan pada masyarakat.

Baca juga: Bank Jago Masuk Tiga Besar Bank Terbaik di Indonesia Versi Forbes

Menghadapi persaingan bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) menganggap sebagai hal yang biasa.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan, pihaknya siap melakukan kompetisi secara sehat.

Arief menyebutkan, setiap bank pastinya akan melakukan cara masing-masing agar bisa mendapatkan nasabah.

Demikian juga dengan Bank Jago yang langsung mengadopsi teknologi sebagai layanannya.

Sebagai bank yang baru beberapa tahun berdiri, tentunya tak mungkin bisa bersaing dengan bank-bank lama yang telah memiliki layanan konvensional.

"Kita mengadopsi teknologi sebagai layanan kepada nasabah. Mungkin 99,9 persen, karena kami masih memiliki cabang," kata Arief di sela diskusi di Kuta, Bali, Kamis (7/9/2023).

Dengan konsep digital ini tentunya bank tersebut akan menyasar pada generasi muda yang tidak gagap teknologi.

Ia menyebutkan potensi pertumbuhannya sangat besar. Dalam dua tahun saja, Bank Jago telaha memiliki 8,3 juta nasabah dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 11,2 triliun atau naik 54 persen.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago tercatat tumbuh 65 persen menjadi Rp 10,1 triliun pada semester I 2023 dengan keuntungan bersih sebesar Rp 41 miliar atau naik 40 persen.

Ditambahkannya strategi terpenting dalam manajemen, Bank Jago terus berkolaborasi yang saat ini bekerja sama dengan PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Perumbuhan di atas, jelasnya tidak lepas dari kerja sama dengan GOTO. "Andil GOTO terhadap pertumbuhan nasabah sekitar 35 persen," ujarnya.

Ekosistem PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turut memberi andil sekitar 35% dari seluruh nasabah emiten bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mencapai 8,3 juta. Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyebut potensi pertumbuhannya masih cukup besar mengingat ruang kolaborasi yang terus berlangsung.

Ke depannya, jelas Arief, kerjasama dengan GOTO akan terus ditingkatkan mengingat ceruk bisnis perbankan digital ini masih luas.

Namun Arief belum mau mengungkapkan peningkatan kerjasama dua perusahaan teknologi tersebut.

Sementara itu pengamat ekonomi Pitter Abdullah Redjalam mengatakan, kolaborasi menjadi jurus wajib bagi bank digital untuk maju.

"Kalau tidak melakukan kolaborasi maka akan sulit berkembang," kata Direktur Eksekutif Segara Institute ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat