androidvodic.com

Menteri Bahlil Dukung Pendirian Pabrik Baru KT&G di Jawa Timur untuk Pusat Ekspor - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, SEOUL - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan mendukung penuh inisiatif perusahaan Korea Selatan, KT&G menambah investasinya di Indonesia melalui pendirian pabrik baru berlokasi di Jawa Timur.

Pabrik baru ini diharapkan mulai berproduksi tahun 2026 dan akan menjadi pusat ekspor.

CEO KT&G Bok-in Baek telah bertemu Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, bersama sejumlah pejabat utama lainnya di Jakarta membahas rencana investasi KT&G untuk mendirikan pabrik manufaktur baru di Jawa Timur.

Baca juga: Bidik Produksi 1 Juta Barel Minyak, SKK Migas Butuh Investasi Rp2.000 Triliun Lebih

Pertemuan juga membahas pemberian dukungan regulasi oleh Kementerian Investasi. Setelah mendapat surat persetujuan investasi dari Kementerian Investasi/BKPM, KT&G akan menyempurnakan lebih lanjut rincian khusus dari rencana investasinya.

Sementara, Kementerian Investasi akan memberikan bantuan dan dukungan penuh dengan mengacu pada UU yang berlaku.

Setelah hal-hal utama seperti besaran modal yang diinvestasikan, metode dan target investasi dikonfirmasikan, KT&G akan melanjutkan dengan meminta persetujuan direksi.

"Atas nama pemerintah Indonesia, kami menyambut baik investasi KT&G yang berkelanjutan di Indonesia. Kami berkomitmen akan melakukan upaya terbaik untuk memastikan kelancaran pelaksanaan rencana investasi KT&G," ujar Bahlil Lahadalia.

"Kami ingin lebih mempercepat perluasan kami ke pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui investasi dalam pabrik manufaktur baru di Indonesia. Kami akan terus menangkap peluang bisnis baru di pasar global dan mengambil lompatan ke depan sebagai perusahaan global top-tier melalui strategi investasi dan inovasi yang kuat," ungkap Bok-in Baek dalam keterangan tertulis.

Produk-produk yang akan dihasilkan dari pabrik manufaktur baru KT7G di Jawa Timur akan ditujukan untuk pasar ekspor termasuk Asia Tenggara sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi untuk produk-produk ekspornya dan memaksimalkan usaha-usahanya untuk ekspansi ke pasar global.

Rencana investasi baru KT&G di Indonesia merupakan bagian dari rencana investasi lima tahun perusahaan yang berfokus pada untuk area-area bisnis inti yang sebelumnya pernah disampaikan pada Upacara Deklarasi Visi Masa Depan KT&G yang diselenggarakan pada Januari 2023.

Baca juga: Menteri Bahlil Diyakini Mampu Optimalkan Investasi ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Global

Di acara tersebut KT&G menguraikan strategi pertumbuhan jangka panjangnya untuk mengembangkan NGP (produk generasi berikutnya/next generation products), HFF (pangan fungsional untuk kesehatan/health functional food) dan sektor bisnis luar negeri sebagai tiga area bisnis intinya.

KT&G ingin pendapatan penjualan bruto tahunan sebesar KRW 10 triliun atau sekitar 7,48 miliar USD pada tahun 2027 berdasarkan investasi pertumbuhan di area-area bisnis inti.

KT&G juga menyampaikan rencananya untuk melakukan perluasan ke pasar global untuk meningkatkan proporsi pendapatan penjualan luar negeri dan pendapatan penjualan totalnya dari NGP dan HHF menjadi masing-masing lebih dari 50 persen dan 60 persen dari total pendapatan penjualan brutonya pada tahun 2027.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat