androidvodic.com

SKK Migas Khawatirkan Konflik Israel-Palestina Berdampak ke Suplai BBM Dalam Negeri - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengkhawatirkan dampak konflik di Timur Tengah terhadap suplai atau pasokan migas ke Indonesia, khususnya BBM impor.

Diketahui, Timur Tengah merupakan jalur perdagangan internasional, yang tentunya jika sedang terjadi konflik maka berpotensi mengganggu arus distribusi.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan dampak konflik. Untuk saat ini, suplai BBM dinilai masih aman, alias belum terdampak.

"Kita sih tetap lakukan antisipasi terkait dengan hal itu. Tapi untuk sampai saat ini belum ada indikasi (dampak) untuk di sisi kitanya," ucap Hudi di Trembesi Hotel Tangerang Selatan, Rabu (11/10/2023).

SKK Migas mengaku khawatir jika konflik Israel-Palestina terjadi dalam waktu lama. Hal ini tentunya akan mempengaruhi harga minyak dunia, yang kemudian memberikan efek domino terhadap ekonomi global.

Fenomena tersebut sempat terjadi saat konflik Rusia-Ukraina yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kita memonitor keadaannya. Bagaimanapun kan kita prihatin dengan kondisi seperti itu, konflik di situ. Kita sudah sempat melihat konflik di Ukraina Rusia, itu juga sempat mendorong ke masalah perekonomian seluruh dunia," pungkasnya.

Baca juga: Soal SKK Migas Akan Dibubarkan, Dwi Soetjipto: Hanya Transformasi

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik di Timur Tengah kembali pecah, tepatnya antara Israel-Palestina pada Sabtu (7/10/2023) di wilayah jalur Gaza.

Ketegangan ini muncul, paska penutupan pintu masuk dan keluar di wilayah tersebut pada beberapa waktu sebelumnya.

Mobilisasi militer massal terus berlanjut di Israel selatan yang berbatasan dengan Gaza pada Selasa (10/10/2023).

Baca juga: SKK Migas Targetkan Penerbitan Skema Kontak Bagi Hasil Rampung Akhir Tahun Ini

Semakin banyak anggota tentara, semakin banyak anggota pasukan cadangan yang berdatangan, lapor Al Jazeera mengingat mobilisasi massal tanpa henti ini, penduduk setempat meyakini bahwa akan ada invasi darat ke Gaza.

Korban tewas akibat konflik tersebut telah menyentuh angka ribuan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat