androidvodic.com

RI Targetkan Punya Harga Acuan CPO Awal 2024, Bappebti Ungkap Bisa Digunakan Kemendag dan Kementan - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkap, harga acuan atau price reference yang kelak akan terbentuk dari bursa CPO, dapat digunakan kementerian lain dalam mengambil kebijakan.

Adapun Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menargetkan price reference bisa terbentuk pada awal 2024, di mana saat itu harga CPO sudah bisa dinyatakan kredibel.

Ia mengatakan, price reference ini akan ditawarkan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar bisa digunakan sebagai harga patokan ekspor (HPE).

Baca juga: Bappebti Tengah Godok Insentif untuk Gaet Lebih Banyak Perusahaan Gabung Bursa CPO

"Ketika ini sudah menjadi price reference, tugas Bappebti adalah tanda kutip menjual price reference ini kepada berbagai instansi terkait, misalnya akan menjual ini ke Dirjen Daglu untuk dijadikan HPE," kata Didid ketika ditemui di kantor ICDX, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).

"Yang menentukan harga ekspor itu Kemendag, dalam hal ini Dirjen Daglu. Bukan Bappebti. Bappebti hanya menghasilkan price yang tadi, price kredibel," lanjutnya.

Kemudian, Bappebti juga akan menawarkan price reference ke Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai upaya menentukan formulasi harga Tandan Buah Segar (TBS)

"Kami yakinkan bahwa ini sudah harga yang kredibel sehingga bisa ditarik ke TBS," ujar Didid.

Hari ini, bursa CPO telah resmi mencatatkan transaksi perdananya. Pada perdagangan perdana di sesi pertama ini, hanya ada satu transaksi yang terjadi. Ada 4 lot yang diperdagangkan. Adapun satu lot di bursa CPO sama dengan 25 metrik ton minyak kelapa sawit.

Pada sesi pertama hari ini, perdagangan dibuka di harga CPO Rp12.485 per kg, dan ditutup di harga Rp11.305 per kg.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat