Catat! Uang Pensiunan ASN Langsung Cair tanpa Dokumen Per 1 Januari 2024 - News
Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan
News, JAKARTA - Para pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak perlu repot mengurus dan menyiapkan dokumen untuk mendapatkan hak pensiunnya per 1 Januari 2024.
PT Taspen sudah meluncurkan program pembayaran pensiun ASN yang mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) tanpa dokumen di wilayah Jakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi, Ambon, dan Papua.
Direktur Operasional PT Taspen Ariyandi mengatakan, inovasi ini bertujuan untuk memudahkan para pensiunan ASN dalam mengambil haknya di Taspen. Sebab, biasanya harus menyiapkan dokumen, kemudian harus datang ke Taspen menyerahkan dokumen itu.
Baca juga: PT Taspen Lakukan Groundbreaking ASN Housing di Kabupaten Karanganyar
"Mulai 1 Januari 2024 nanti, tidak lagi seperti itu. Ketika sudah masuk batas usia pensiun, bisa dibayarkan langsung melalui Bank Mantap," ujarnya dikutip Senin (20/11/2023).
Ariyandi menambahkan, pensiunan ASN, ketika sudah memasuki BUP, maka awal bulan akan langsung menerima transfer dana pensiun ke rekening masing-masing.
"Kami menggunakan database ASN yang sudah ada. Jadi tidak perlu lagi para ASN menyiapkan dokumen apapun," terang Ariyandi.
Menurutnya, pada tahun 2024 mendatang, di wilayah Jakarta, Sumbagsel, dan Sulampua, ada 165 ribu ASN yang pensiun. Setidaknya, 80 persen dari total tersebut sudah harus bisa dilayani dengan program ini.
Untuk mendukung layanan tersebut, mulai dari Satpam sampai frontliner dilatih. Sehingga dapat memberikan merayakan prima terhadap para pensiunan ASN.
Al Haris, Gubernur Jambi mengatakan, Taspen sudah memiliki sejumlah produk-produk yang memudahkan pensiunan untuk mendapatkan haknya. Saat ini, sudah waktunya menggunakan sistem digital. Dengan jumlah ASN yang sangat banyak, sampai jutaan, Al Haris menyebutkan ini menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis PT Taspen.
Sementara itu, Wamenaker Afriansyah Noor mengatakan, program ini untuk bisa memastikan agar peserta Taspen bisa menerima manfaat dengan tepat waktu. Inovasi ini sendiri, tentu harus didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh, handal, dan profesional.
Baca juga: Permudah ASN Punya Rumah Pribadi, TASPEN dan Pemkot Surakarta Hadirkan Program ASN Housing
"Saya sangat mengapresiasi pelatihan pendidikan etika pelayanan bagi frontliner yang dilaksanakan PT Taspen. Ini sebuah komitmen untuk memberikan pelayanan berkualitas, adil, dan mengedepankan nilai moral," tambahnya.
Sedangkan, Direksi Bank Mandiri Taspen, yakni Maswar Purnama selalu Direktur Bisnis mengatakan, Bank Mandiri Taspen menjamin bahwa penerimaan pensiun bulanan tidak ada penyetopan dan tidak perlu membuat Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB), sehingga tidak terjadi potensi rekening pasif dan manfaat pensiun lancar diterima secara bulanan.
Baca juga: TASPEN GRC Insight Forum: Komitmen untuk Terus Tingkatkan Penerapan Governance, Risk and Compliance
"Bagi Nasabah Prioritas juga diberikan kemudahan transaksi tanpa harus melakukan otentikasi selama masih berhak”, jelas Maswar Purnama, Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen.
Senada dengan itu, Judhi B. Wirjanto, Direktur Kepatuhan Bank Mandiri Taspen menyebutkan, Bank Mandiri Taspen ditunjuk untuk piloting peluncuran pengajuan SPP klaim tanpa pemberkasan di wilayah Jakarta, Sumbagsel, dan Sulampua.
"Nasabah akan dibantu oleh Bank Mandiri Taspen secara proaktif dalam proses pengajuan klaim tanpa dokumen fisik dan tanpa kehadiran fisik," ungkap Judhi B. Wirjanto.
Terkini Lainnya
Para pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak perlu repot mengurus dan menyiapkan dokumen untuk mendapatkan hak pensiun
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA REKOMENDASI
Gaji ke-13 2024 Kapan Cair? Simak Jadwal dan Besarannya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus