Harga Batubara hingga Minyak Kelapa Sawit Anjlok, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya - News
Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh
News, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, harga komoditas mengalami fluktuasi didorong oleh faktor geopolitik dan cuaca.
"Harga komoditas masih mengalami fluktuasi namun koreksinya cukup dalam dibandingkan tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (24/11/2023).
Dampaknya, komoditas seperti batubara atau coal mengalami penurunan harga hingga 69,7 persen di Oktober 2023 ini. Padahal, batu bara ini sebagai salah satu penyumbang ekonomi Indonesia.
Baca juga: Anak Usaha Bank Dunia Masih Danai Proyek Batubara Baru di China dan Indonesia
"Coal atau batu bara yang termasuk adalah komoditas yang mempengaruhi perekonomian kita bahkan koreksinya mencapai 69,7 persen," ujarnya.
Selain itu, harga Crude Palm Oil (CPO) yang juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami koreksi hingga 10,1 persen.
"CPO komoditas yang penting mengalami koreksi 10 persen," ungkapnya.
Kemudian, harga komoditas minyak bumi atau brent juga mengalami kontraksi sebesar 5,9 persen. Serta harga gas alam turut menurun -30,16 persen.
"Kita lihat mulai minyak bumi yaitu brent yang mengalami koreksi hampir 6 persen sempat meningkat tapi kemudian melemah kembali. Gas dalam hal ini gas alam itu 30,16 persen penurunan harganya dibandingkan tahun lalu," ungkapnya.
Sementara itu, penurunan juga terjadi pada harga komoditas pangan seperti wheat menurun 29,0 persen, soybean -3,4 persen dan rice -3,2 persen.
"Meski rice cukup tinggi naiknya dua bulan terakhir ini dipengaruhi El-Nino dan inflasi di berbagai negara termasuk Indonesia jadi faktor kenaikan inflasi," tutur dia.
Terkini Lainnya
Harga komoditas seperti batubara atau coal mengalami penurunan hingga 69,7 persen di Oktober 2023.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus