Cegah Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak, Masyarakat Diminta Paling Lambat Beli Tiket H-1 - News
Laporan Wartawan News, Ismoyo
News, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta para calon penumpang pengguna jasa penyeberangan kapal di Pelabuhan Merak, Banten, untuk membeli tiket paling lambat H-1 keberangkatan.
Menurut Menhub Budi, hal ini perlu dilakukan agar kawasan Pelabuhan Merak tidak mengalami penumpukan jumlah penumpang yang berlebihan.
Adapun, PT ASDP Indonesia Ferry selaku pengelola jasa angkutan penyeberangan di kawasan Pelabuhan Merak, telah melakukan penerapan radius batas aksesibilitas pembelian tiket online Ferizy demi meminimalisir penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Kapasitas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditingkatkan
Penetapan regulasi ini didasarkan pada Surat Dirjen Hubdat AP.406/1/5/DJPD/2023 perihal Penataan Layanan Pemesanan Tiket Elektronik Di Sekitar Pelabuhan bahwa pemesanan tiket ferry dapat dilakukan sampai dengan batas radius maksimal 5 kilometer sebelum Pelabuhan.
Regulasi ini dilakukan di 4 pelabuhan utama ASDP, yakni Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Diketahui, Menhub Budi telah melaksanakan kunjungan kerja sekaligus rapat koordinasi dalam rangka peninjauan arus mudik pada masa libur Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di Pelabuhan Merak, Banten pada Sabtu (23/12/2023)
Dalam kunjungan tersebut, Menhub didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy untuk memastikan kelancaran arus penyeberangan dan fasilitas penunjang di lapangan.
“Batasan radius ini sudah berlaku dan diharapkan hal ini menjadi perhatian bagi pengguna jasa," ungkap Budi Karya dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/12/2023).
"Kami mohon kerjasama pengguna jasa agar membeli tiket paling lambat H-1 keberangkatan untuk memperlancar arus lalu lintas menuju pelabuhan,” sambungnya.
Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menyampaikan, penerapan geofencing mencatat hasil yang baik dimana hanya 1,25 persen penumpang yang tidak bertiket sehingga meminimalisir penumpukan kendaraan.
Data mencatat, pada 21 Desember 2023 di Pelabuhan Merak, dari total kendaraan yang check in sebanyak 10.255 unit kendaraan campuran, hanya sebesar 1,25 persen atau 130 unit kendaraan yang belum bertiket, yang didominasi oleh mobil sebanyak 122 unit.
Sebaliknya, data dari Pelabuhan Bakauheni mencatat dari total 8.521 unit kendaraan campuran, sebanyak 1,43 persen atau 124 unit kendaraan yang belum bertiket. Jumlah ini didominasi oleh mobil dengan total 101 unit.
“Kelancaran arus penyeberangan Merak – Bakauheni ini salah satunya didukung pengaktifan Dermaga II sehingga semua kapal bisa sandar dengan optimal," papar Ira.
Terkini Lainnya
Natal dan Tahun Baru 2024
Penerapan geofencing diklaim sudah berhasil karena hanya 1,25 persen penumpang tidak bertiket dibanding yang sudah bertiket.
Natal dan Tahun Baru 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pasca-Merger, Pelindo Masih Menanggung Utang Rp 49,87 Triliun
Bappenas: Kerugian Akibat Food Loose dan Food Waste Rp 551 Triliun Per Tahun
Produk China Masuk Indonesia Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Sikap Pengusaha
Jeda Siang, IHSG Menguat ke Posisi 7.144 Dikerek Sektor Saham Industri dan Transportasi
Pendapat Apindo Tentang Rasionalisasi Karyawan Pasca Merger Tokopedia-Tiktok