Genjot Pendapatan, Pengembangan Lahan Stasiun untuk Disewakan Bakal Diperbanyak - News
Laporan Wartawan News, Lita Febriani
News, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berbenah guna menarik minat masyarakat untuk semakin banyak menggunakan moda transportasi umum.
Selain memperbanyak kereta baru, KAI juga fokus membenahi stasiun-stasiun yang sudah ada.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo, menyampaikan pihaknya ingin memaksimalkan investasi pada pengembangan stasiun.
Baca juga: KAI Hadirkan Promo YES Deals untuk Sambut Tahun 2024, Nikmati Diskon Menariknya
"Minat tenant makanan yang tertinggi, lalu masuk tenant yang macem-macem. Jadi ini akan membuat kami berinvestasi pada pengembangan stasiun-stasiun untuk memaksimalkannya," tutur Didiek di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Lebih jauh, Didiek menyebut pendapatan KAI hampir 10 persen disumbang dari pengembangan stasiun yang banyak diisi tenant penyewa.
"Jadi kalau saat ini pendapatan masih 10 persen. Kita ingin angka 20-40 persen ke depan. Tapi ini merupakan journey. Stasiun-stasiun kita catat dan kita kembangkan," ucapnya.
Ia menyatakan, guna meningkatkan hal tersebut tentunya tidak akan gampang. Perlu mengubah mindset dan budaya masyarakat bahwa stasiun bisa menjadi lokasi yang juga nyaman untuk bekerja.
"Ini perjalanan yang tidak gampang, karena ini merubah mindset, merubah budaya. Sesuatu yang merubah budaya pasti ingin yang nyaman. Kita ingin stasiun bisa untuk kerja. Ini sudah kita terapkan di stasiun Jogja dengan Coworking Space," jelas Didiek.
Terkini Lainnya
Pendapatan KAI hampir 10 persen disumbang dari pengembangan stasiun yang banyak diisi tenant penyewa.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus