androidvodic.com

Dukung Pengurangan Emisi, Perusahaan Manufaktur Ini Kantongi Sertifikasi CarbonNeutral - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, JAKARTA - Program pengurangan karbon menjadi isu bersama yang harus mendapat dukungan dan komitmen kuat pemerintah dan dunia usaha sekaligus untuk memajukan United Nations Sustainable Development Goals (UNDP).

Dokumen NDC menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia sebesar 29 persen tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41 persen bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada tahun 2030.

Sementara, negara-negara di dunia diperkirakan akan mengeluarkan total 36,8 miliar metrik ton CO2 dari bahan bakar fosil pada 2023, meningkat 1,1 persen dari tahun lalu, demikian kesimpulan laporan para ilmuwan dari lebih dari 90 institusi termasuk Universitas Exeter.

Baca juga: Grup MIND ID Pangkas 618,5 Ton Emisi Karbon Selama Januari-Oktober

Indonesia menempati urutan ketujuh dengan emisi gas rumah kaca sebesar 1,24 Gt CO₂e. Sedangkan, Jepang menghasilkan 1,18 Gt CO₂e emisi gas rumah kaca sepanjang tahun 2022 lalu.

Mendukung upaya ini, perusahaan manufaktur PT Mowilex Indonesia telah menerima sertifikasi CarbonNeutral yang kelima kalinya secara berturut-turut dari Climate Impact Partners.

Perusahaan ini ditetapkan menjadi produsen pertama di Indonesia yang bersertifikasi karbon netral pada tahun 2019.

Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia mengatakan, perusahaannya terus memperluas komitmennya untuk mendukung target Indonesia dalam menggunakan energi terbarukan untuk setidaknya 34 persen dari seluruh pembangkit listrik pada tahun 2030 dan tujuan negara untuk mencapai nol karbon pada tahun 2060.

Dia menjelaskan, untuk mendapatkan sertifikasi perusahaan CarbonNeutral, pihaknya bekerja sama dengan SCS Global Services untuk menghitung emisi Cakupan 1, 2, dan 3 mengacu pada Protokol CarbonNeutral.

"Selain mengurangi emisi melalui investasi teknologi dan energi terbarukan, kami juga mendukung proyek penggantian kerugian yang mengikuti standar terverifikasi dan memajukan beberapa United Nations Sustainable Development Goals (UNDP)," ungkapnya dikutip Selasa, 2 Januari 2024.

Dia menambahkan, per Maret 2023, perusahaannya meresmikan pabrik produksi canggih yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon hingga 7 persen.

Pengukur daya otomatis dan teknologi sistem pendingin di pabrik ramah lingkungan ini mengurangi penggunaan listrik hingga 15 persen. Sementara skylight dan kaca ganda semakin meminimalkan listrik yang digunakan untuk penerangan dan pendingin ruangan.

Perusahaannya juga menggunakan forklift listrik untuk emisi nol persen. Sementara, sistem air tanpa limbah di pabrik memproses dan membersihkan air limbah domestik, yang kemudian digunakan kembali untuk mengairi lahan hijau yang mencakup 37 persen dari lahan pabrik.

Pihaknya juga mendirikan sumber energi terbarukan dari panel surya di kantor pusat yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon di fasilitas tersebut hingga 30 persen.

Perusahaan juga berupaya mengimbangi emisi yang tidak dapat dihindari dengan mendukung proyek-proyek energi terbarukan, keanekaragaman hayati, dan pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab.

Misalnya, mendukung upaya memajukan transisi energi bersih di Indonesia dengan membeli kredit energi terbarukan dari Proyek Panas Bumi PLN Lahendong dan mendukung Program Pengembangan Tenaga Surya Nasional, yang mempercepat proyek-proyek tenaga surya yang terhubung ke jaringan listrik di India.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mendanai turbin untuk Proyek Angin Burgos di Filipina, penyelamatan 65.000 hektar habitat orangutan Kalimantan di Cagar Alam Rimba Raya, dan memberikan dukungan pada instalasi pembangkit listrik tenaga biogas skala kecil di sekitar 50 provinsi di Vietnam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat