androidvodic.com

Sore Ini Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 15.470 per Dolar AS - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Mata uang rupiah ditutup melemah ke level Rp 15.470 per dolar AS. Pelemahan tersebut seiring dengan inflasi 2023 tercatat sebesar 2,61 persen year on year (yoy).

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.450 - Rp. 15.510," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Ia mengatakan, nonfarm payrolls menunggu isyarat lebih lanjut mengenai penurunan suku bunga Fed Pasar sekarang fokus pada data utama nonfarm payrolls untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Jumat ini.

Baca juga: Dolar Terus Melemah, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Rp 15.417/Dolar AS

"Angka tersebut diperkirakan akan menunjukkan penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja – sebuah tren yang kemungkinan akan memberikan tekanan lebih besar pada The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih awal," terangnya.

Alat Fedwatch CME, lanjut dia, menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang lebih dari 70 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret. Namun sebelum pembacaan bulan Maret, bank sentral masih harus menghadapi serangkaian pembacaan perekonomian, terutama mengenai inflasi dan pasar tenaga kerja.

Sedangkan dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 2,61 persen yoy, tingkat inflasi tersebut merupakan yang terendah dalam dua dekade terakhir. Inflasi yang landai pada tahun 2023 didorong pengendalian inflasi yang baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia (BI).

Terlebih, pada tahun 2023 ada ketidakpastian yang membayangi pergerakan inflasi dalam negeri, salah satunya fenomena kekeringan panjang atau El Niño. Selain itu, inflasi pada tahun 2023 rendah karena faktor basis tinggi.

Pada tahun 2022, ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang menyulut inflasi. Sesuai pola musiman, biasanya tingkat inflasi akan menurun pada satu tahun setelah tahun adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

Kemudian, pasar juga memantaui tentang kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 tercatat mengalami defisit Rp241,4 triliun per 28 Desember 2023. Angka defisit tersebut didapatkan dari realisasi pendapatan negara yang mencapai Rp2.725,4 triliun. Sementara belanja negara terealisasi senilai Rp2.966,8 triliun

Adapun, realisasi pendapatan negara tersebut telah mencakup 110 persen target APBN awal senilai Rp2.463 triliun, atau tembus 103,3 persen dari target revisi yang tercantum dalam Perpres No. 75/2023 dengan angka Rp2.637,2 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat