Persaingan Ketat, Lazada PHK Ratusan Karyawan - News
Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo
News, SINGAPURA – Badai Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK nampaknya belum berakhir.
Terbaru, perusahaan e-commerce, Lazada mengumumkan pemangkasan sejumlah karyawan yang berada di Asia Tenggara.
“Karyawan di seluruh pasar Asia Tenggara dari semua tingkatan terkena dampaknya,” kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut tanpa disebutkan namanya.
“Jumlah mereka yang terkena dampak bisa mencapai ratusan, dan Singapura adalah negara yang paling terkena dampaknya,” sambungnya.
Baca juga: Tren PHK di Tahun 2023 Meningkat, 260.000 Karyawan di AS Jadi Pengangguran
Kabar PHK itu berbanding lurus setelah juru bicara Lazada membenarkan adanya perubahan struktur organisasi perusahaan.
“Kami melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasi tenaga kerja kami, untuk memposisikan diri kami dengan lebih baik dalam cara kerja yang lebih gesit dan efisien guna memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan,” kata juru bicara Lazada.
“Transformasi ini mengharuskan kami menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional kami untuk memastikan Lazada berada pada posisi yang lebih baik dalam mempersiapkan bisnis dan sumber daya manusia kami di masa depan,” imbuhnya.
Lazada sendiri merupakan salah satu perusahaan e-commerce yang pada 2016 lalu diakuisisi oleh Alibaba Group.
Perusahaan ini beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce Group, yang juga mencakup AliExpress, Trendyol, dan Daraz.
Sejauh ini, Lazada telah beroperasi di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Persaingan Ketat
Perusahaan e-commerce ini menghadapi persaingan yang ketat dari para pesaingnya seperti Sea Limited’s Shopee dan TikTok Shop di wilayah tersebut. TikTok adalah aplikasi video pendek milik raksasa teknologi Tiongkok, ByteDance.
Akhir bulan lalu, raksasa teknologi Indonesia GoTo dan TikTok mengumumkan kemitraan di mana bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan digabungkan menjadi entitas Tokopedia yang lebih besar.
GoTo adalah merger antara raksasa ride-hailing Indonesia, Gojek, dan platform e-commerce Tokopedia.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, TikTok akan mengambil saham pengendali sebesar 75,01 persen dan menginvestasikan 1,5 miliar dolar AS ke dalam entitas tersebut seiring berjalannya waktu.
Kesepakatan itu terjadi setelah Indonesia melarang e-commerce di platform media sosial pada Oktober 2023 untuk melindungi pedagang lokal, sehingga memaksa TikTok untuk menghentikan layanan e-commerce TikTok Shop.
Terkini Lainnya
Badai PHK
Lazada merupakan salah satu perusahaan e-commerce yang pada 2016 lalu diakuisisi oleh Alibaba Group.
Pengamat Energi: PLN Tak Mudah Ratakan Elektrifikasi di Tengah Persoalan Geografis Indonesia
Persaingan Ketat
Badai PHK
BERITA REKOMENDASI
Kemenperin Dalami PHK 1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang
BERITA TERKINI
berita POPULER
Perang Ukraina Bikin Perekonomian Uni Eropa Suram, Analis Terkenal AS Bilang Kesejahteraan Merosot
IHSG Siang Ini Bertahan di Zona Hijau, Sentuh Level Tertinggi 7.133
Harga Gabah Melonjak, BPS Catat Inflasi Beras di Tingkat Eceran Sebesar 0,10 Persen
Astra Financial Raup Laba Bersih Rp 2,1 Triliun di Kuartal I 2024
Nilai Tukar Petani Indonesia Naik Jadi 118,77 di Juni 2024, NTUP Ikut Terangkat ke 121,9