androidvodic.com

Prospek Bisnis Batu Bara Diprediksi Lebih Baik, Ini Strategi Bumi Resources - News

News, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksi bisnis batu bara bakal lebih baik di 2024. Apa saja katalisnya?

Corporate Secretary BUMI Resources Dileep Srivastava, mengatakan kinerja tambang emas hitam ini di sepanjang 2024 diprediksi lebih baik karena didorong asumsi harga batu bara yang meningkat, penurunan harga bahan bakar, produksi batu bara yang lebih tinggi, dan peningkatan kontribusi anak perusahaan.

“Prioritas utama BUMI saat ini adalah mengoptimalkan biaya, menerapkan digitalisasi, mengupayakan bauran energi, menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar dan memastikan inventori yang rendah guna mengoptimalkan modal kerja,” katanya, Rabu (10/1/2024).

Harga Naik

Diketahui, harga batu bara menguat pada Selasa (9/1/2024). Ditopang ramainya sentimen positif, dari China, India hingga Rusia.

Baca juga: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Penggunaan Batu Bara Pasca 2060, Ini Alasannya

Pada Selasa (9/1/2024), harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Januari 2024 naik 3,65 dolar AS menjadi di 135,65 dolar AS per ton. Sedangkan kontrak berjangka Februari 2024 menguat 4,45 dolar AS menjadi 134,2 dolar AS per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Maret 2024 terkerek 4 dolar AS menjadi 132,25 dolar AS per ton.

Pelaku pasar tengah menanti potensi peningkatan permintaan China pada pertengahan Januari sebagai persiapan liburan Tahun Baru Imlek mendatang. Secara tradisional, pembeli China menimbun stok batu bara mereka sebelum dimulainya musim liburan. Mengingat Tahun Baru Imlek jatuh pada pertengahan Februari, pasar optimistis bahwa aktivitas impor baru akan dimulai pada pertengahan bulan Januari.

Sementara itu, stok batu bara termal di 21 pelabuhan India turun sebesar 2 persen week on week (wow) pada 8 Januari 2024, menurut data dari CoalMint. Selama minggu pertama 2023, stok batu bara termal di pelabuhan India mencapai 15,72 juta ton (mnt), dibandingkan dengan 15,09 mnt pada minggu ke-52, yang mencerminkan peningkatan sebesar 2 persen wow.

Sementara itu, Rusia telah mencabut bea masuk yang terkait dengan nilai tukar rubel terhadap sebagian besar ekspor batu bara, yang awalnya diberlakukan pada 23 Oktober dan diperkirakan akan berlaku hingga akhir 2024.

Kinerja

Tahun lalu, situasi kondisi geopolitik dan ekonomi global, harga batubara yang menurun dan ketidakpastian pasar batu bara turut menjadi penentu dalam pendapatan BUMI.

Di sisi lain, pembayaran royalti sebesar 32 persen termasuk pajak dan subsidi harga domestik juga memberikan kontribusi besar berkurangnya pendapatan BUMI. Kondisi ini diperburuk dengan naiknya harga bahan bakar yang dan meningkatnya stok persediaan serta tingginya angka produksi batubara di India dan Tiongkok, bahkan di dalam negeri.

Maka itu, sampai dengan kuartal III 2023, BUMI mencatatkan pendapatan secara konsolidasi 4,8 miliar dolar AS atau turun 24 persen secara year-on-year (YoY), dari sebelumnya 6,3 miliar dolar AS per September 2022.

Hingga akhir September 2023, BUMI memproduksi batu bara sebesar 56,2 juta ton. Angka ini meningkat 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 53,7 juta ton.

Peningkatan produksi ini secara umum bisa dikaitkan dengan kondisi cuaca yang mendukung di area tambang.

Sedangkan volume penjualan BUMI meningkat 5 persen dari tahun lalu di tengah penurunan harga batu bara sebesar 28 persen menjadi US$85,2/t dari US$118,7/t tahun lalu.

BUMI telah mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar 58,3 juta dolar AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat