androidvodic.com

Utang Luar Negeri Indonesia Melonjak Jadi Rp 6.237 Triliun, Ini Pemicunya - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memaparkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar 400,9 miliar dolar AS atau setara Rp 6.237,60 triliun (kurs Rp 15.559 per dollar AS).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, sejauh ini ULN Indonesia tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar 400,9 miliar dolar AS atau tumbuh 2,0 persen (yoy).

"Lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,7 persen (yoy)," kata Erwin, Senin (15/1/2024).

Perkembangan ULN ini terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia di Kuartal III 2023 Mencapai Rp 6.100 Triliun

Selain itu, posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah, yang berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS.

"Struktur ULN Indonesia juga tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," tutur Erwin.

ULN Indonesia pada November 2023 tetap terjaga, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," terang Erwin.

Sementara ULN pemerintah tetap terkendali dan dikelola secara terukur dan akuntabel. Posisi ULN pemerintah pada November 2023 sebesar 192,6 miliar dolar AS atau tumbuh enam persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen (yoy).

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, dalam bentuk sukuk global, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.

Pemanfaatan ULN pada November 2023 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah dan perlindungan masyarakat, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat