androidvodic.com

Tak Capai Target, Realisasi Investasi Subsektor Mineral dan Batu Bara Rp116 Triliun di 2023 - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi subsektor Mineral dan Batubara (Minerba) senilai 7,46 miliar dolar Amerika Serikat di 2023.

Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara Rp116,6 triliun (asumsi kurs Rp15.631 per dolar AS).

Plt Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Bambang Suswantono mengatakan, angka tersebut tak mencapai target tahun 2023, yang senilai 7,7 miliar dolar AS.

Baca juga: Investasi Hulu Migas 2023 Naik 13 Persen, Tembus Rp 210 Triliun

"Capaian realisasi subsektor minerba sampai dengan tanggal 31 Desember 2023 itu sebesar 7,46 miliar dolar AS atau 96,8 persen dari target 2023," ucap Bambang dalam paparannya, Selasa (16/1/2024).

Namun, jika dibandingkan realisasi investasi pada tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami peningkatan.

Di mana pada 2022 realisasi investasi subsektor minerba senilai 5,6 miliar dolar AS.

Sementara, untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) subsektor minerba, capaiannya lebih tinggi dari target.

Diketahui, Kementerian ESDM menargetkan investasi subsektor minerba senilai Rp146 triliun. Namun, realisasi per 31 Desember 2023 mampu tembus di angka Rp172,9 triliun.

Sebelumnya, Pemerintah mencatat realisasi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral tercatat di angka 30,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di sepanjang tahun 2023.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 yang sebesar 27 miliar dolar AS.

Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, dari berbagai subsektor, investasi minyak dan gas (migas) tercatat menjadi kontributor terbesar.

Baca juga: Harga Emas Antam Terus Melonjak Hingga Tembus Rp1,1 Juta per Gram, Masih Menarik untuk Investasi?

Yakni nilainya mencapai 15,6 miliar dolar AS. Kemudian di tempat kedua ada subsektor mineral dan batubara.

"Investasi di sektor ESDM itu capaian 30,3 US dolar. Bahwa migas masih mendominasi investasi sebesar 15,6 dan disusul minerba," ungkap Menteri Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Dalam paparannya, Arifin menjelaskan, untuk realisasi investasi subsektor minerba senilai 7,46 miliar dolar AS.

Kemudian untuk investasi subsektor listrik 5,8 miliar dolar AS.

Dan kontribusi realisasi investasi yang paling kecil adalah Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), yang sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Arifin mengungkapkan, tren realisasi investasi di 2023 dinilai sudah cukup baik seperti capaian di tahun-tahun sebelum pandemi yakni rentang 2018-2019.

"Kalau lihat trend-nya ini lebih baik seperti 2018 dan 2019," paparnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat