BPS Sumsel: Daya Beli Petani Sumatera Selatan Melonjak Sejak Awal Tahun 2024 - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Daya beli petani Sumatera Selatan (Sumsel) melonjak naik dimulai sejak awal tahun 2024.
Hal ini berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel di mana Nilai Tukar Petani (NTP) Sumsel memiliki tren yang positif.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan NTP di Sumsel masih berada di kisaran level 109,33 atau secara umum nilai tukar produk pertanian mengalami surplus.
Baca juga: Nilai Tukar Petani pada November 2023 Naik 0,82 Persen
“Artinya indeks yang diterima petani lebih besar dari indeks yang dikeluarkan petani,” ungkap Wahyu dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menuturkan Provinsi Sumatera Selatan berhasil mempertahankan NTP berada di atas nilai 100 sepanjang tahun 2023 hingga Januari 2024.
Angka tersebut menunjukkan bahwa secara umum nilai tukar produk pertanian mengalami surplus.
“Dimana indeks harga komoditas yang diterima petani lebih besar dibandingkan dengan indeks harga biaya yang dikeluarkan petani, atau kenaikan harga jual produk-produk hasil pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan barang konsumsi rumah tangga dan biaya produksinya,” jelas Fatoni.
Selain itu, dia juga berharap dengan adanya peningkatan nilai tukar petani yang semakin tinggi maka tingkat kesejahteraan petani di Sumsel semakin meningkat.
“Dengan peningkatan nilai tukar petani yang semakin tinggi, tentu diharapkan meningkatnya tingkat kesejahteraan petani di Sumatera Selatan,” harap Fatoni.
Terkini Lainnya
NTP di Sumsel masih berada di kisaran level 109,33 atau secara umum nilai tukar produk pertanian mengalami surplus.
Pelindo Akui Terdampak Secara Tidak Langsung dari Pusat Data Nasional yang Terkena Ransomware
BERITA REKOMENDASI
BPS: Nilai Tukar Petani Turun 0,06 Persen pada Mei 2024
Ekonomi Indonesia Terjadi Deflasi 0,03 Persen Pada Mei 2024
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pasca-Merger, Pelindo Masih Menanggung Utang Rp 49,87 Triliun
Bappenas: Kerugian Akibat Food Loose dan Food Waste Rp 551 Triliun Per Tahun
Produk China Masuk Indonesia Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Sikap Pengusaha
Jeda Siang, IHSG Menguat ke Posisi 7.144 Dikerek Sektor Saham Industri dan Transportasi
Pendapat Apindo Tentang Rasionalisasi Karyawan Pasca Merger Tokopedia-Tiktok