androidvodic.com

Hizbullah Beri Peringatan Keras ke Israel atas Terbunuhnya Warga Sipil di Lebanon - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, BEIRUT – Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan Israel atas serangan yang menargetkan warga sipil Lebanon baru-baru ini.

“Kami tak segan untuk memberikan respon balik ke Israel setelah beberapa warga sipil Lebanon terkena serangan mereka,” ujar Nasrallah dalam sebuah pernyataan, Jumat (16/2/2024).

“Mereka (Israel) harus membayar nyawa yang telah mereka bunuh dengan harga yang sebanding,” sambungnya.

Baca juga: Gaza Perlu Biaya Rekonstruksi Pascaperang Senilai 20 Miliar Dolar atau Rp 313 Triliun, Kata PBB

Pernyataan Nasrallah muncul setelah Israel meluncurkan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 10 warga sipil, termasuk lima anak-anak, di Lebanon Selatan pada Rabu (14/2/2024). Laporan terbaru menyebutkan tiga pejuang Hizbullah juga tewas dalam serangan tersebut.

Dia juga menyoroti bahwa pembunuhan tersebut telah meningkatkan tekad Hizbullah dan mengatakan kelompok tersebut akan meningkatkan “kehadiran, kekuatan, tembakan, kemarahan” dan memperluas operasinya terhadap Israel.

“Israel harus mengharapkan hal itu dan menunggu hal itu,” kata Nasrallah.

Beberapa saat usai Nasrallah menyampaikan pidatonya, Hizbullah mengklaim telah menargetkan fasilitas tentara Israel di Shebaa Farms, wilayah pendudukan yang dianggap Lebanon sebagai miliknya, dengan rudal, dan menambahkan bahwa ada banyak korban jiwa.

Konflik Hizbullah dan Israel

Hizbullah telah melakukan baku tembak dengan militer Israel di perbatasan selatan Lebanon untuk mendukung kelompok militan Palestina Hamas, yang melancarkan serangan lintas batas dari Jalur Gaza ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Hal ini diikuti oleh pemboman besar-besaran Israel terhadap Gaza dari wilayah tersebut.

Serangan lintas batas tersebut telah menewaskan sedikitnya 200 orang di Lebanon, termasuk lebih dari 170 pejuang Hizbullah, serta 10 tentara Israel dan lima warga sipil.

Baca juga: RS Nasser di Gaza Dituduh Jadi Tempat Persembunyian, Hamas Sebut Tuduhan Israel sebagai Kebohongan

Para pejabat Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti menyerang pos-pos militer Israel ketika serangan Israel di Gaza berakhir.

Meski begitu, ada kekhawatiran yang semakin besar akan munculnya konflik lainnya antara Israel dan Hizbullah yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan dan ketegangan regional meningkat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat