androidvodic.com

Ukraina Semakin Merana Karena Pemblokiran Ekspor Komoditas di Perbatasan Polandia - News

News -- Perekonomian Ukraina semakin merana, bukan hanya karena peperangan melawan Rusia.

Para petani Polandia pun turut berpengaruh akibat pemblokiran yang mereka lakukan terhadap masuknya komoditas pertanian dari Ukraina ke Polandia.

Pravda mengabarkan, aksi pemblokiran besar-besaran dilakukan oleh petani Polandia mulai Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Kota Avdiivka Jatuh, 1.500 Tentara Ukraina Gugur dalam 24 Jam

Aturan Uni Eropa yang memberikan kemudahan Ukraina mengekspor komoditas pangan ke Polandia dengan harga yang sangat murah memicu kemarahan petani Polandia.

Harga angan di Polandia hancur akibat Ukraina menjual komoditas ekspornya dengan harga yang sangat rendah. Akibatnya, petani Polandia merasa dirugikan.

Ribuan petani melakukan aksi pemblokiran jalur masuk komoditas asal Ukraina di perbatasan.

Mereka menjaga pos pemeriksaan jalur darat, jembatan, kereta, laut bahkan kini jalur udara menuju Polandia.

Bahkan mereka merencanakan pemblokiran akan dilakukan hingga April 2024. Pendemo sempat menumpahkan biji gandum dari dalam gerbong hingga berceceran di tanah.

Roman Kondrów, pemimpin asosiasi petani Polandia Oszukana Wieś, yang saat itu memblokir pos pemeriksaan Shehyni-Medyka, dalam komentarnya kepada RMF24

"Kami meningkatkan protes. Hari ini saya akan menyerahkan [dokumen yang sesuai - red.]. Protes akan berlanjut hingga bulan depan, berakhir pada bulan April. Kami akan melakukan ini secara bergilir, dengan petani bekerja di ladang dan berdiri di perbatasan,” kata Kondrów.

Baca juga: Avdiivka Jatuh, Tentara Ukraina yang Terluka Ditinggalkan Tanpa Obat dan Makanan

Para pendemo menegaskan, pemerintah saat ini belum memenuhi kewajibannya kepada petani.

Dia juga menyatakan bahwa jika protes agraria tidak membuahkan hasil dan pihak Ukraina memblokir perbatasan dari sisinya, para petani akan mulai menghalangi bus penumpang dari Ukraina.

“Jika kita memutuskan untuk tidak membiarkan bus masuk juga, maka hal ini akan sangat buruk. Namun mungkin pemerintah kita pada akhirnya akan mencari solusi yang berarti,” kata Kondów.

Para pengunjuk rasa sebelumnya bersumpah akan mengganggu pengangkutan barang tidak hanya melalui pos pemeriksaan kendaraan, tetapi juga melalui kereta api.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat