androidvodic.com

Kemenkeu: Kinerja APBN 2024 Per Januari 7,7 Persen dari Target - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan RI (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan, kinerja Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada Januari 2024 sebesar Rp 215,5 triliun atau setara 7,7 persen dari target.

"Sampai dengan 31 Januari 2024 pendapatan negara telah terkumpul Rp 215,5 triliun yang merupakan 7,7 persen dari target APBN setahun 2024," kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Kamis (22/2/2024).

Suahasil memaparkan, total anggaran pendapatan belanja tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 149,2 triliun dan penerimaan kepabeanan cukai sebesar Rp 22,9 triliun. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah terkumpul RP 43,3 triliun.

"Kalau dilihat secara target APBN ini konsisten di sekitar 7,5 persen sampai dengan 8,8 persen dari target-target APBN penerimaan telah kita kumpulkan di bulan Januari," jelasnya.

Di sisi lain, Suahasil memaparkan belanja negara sampai dengan akhir Januari telah dibelanjakan Rp 184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu APBN.

"Ini adalah 5,5 persen dari pagu belanja APBN total setahun yang kita perkirakan nanti akan di sekitar Rp 3.325,1 triliun," tuturnya.

Lebih lanjut, belanja pemerintah pusat sudah terbelanjakan Rp 96,4 triliun terdiri atas belanja kementerian/lembaga Rp 44,8 triliun dan belajar non-kementerian/lembaga Rp 51,6 triliun.

Baca juga: Peneliti INDEF: Kendaraan Listrik Mampu Hemat Subsidi Energi APBN Hingga Rp700 Miliar

"Kalau kita lihat ini kontrak belanja pemerintah pusat kita ada di sekitar 4 persen dari target belanja eee setahun APBN. sementara terkait dengan transfer ke daerah telah di transfer Rp 87,8 triliun yang merupakan 10,2 persen dari total rencana transfer ke daerah selama tahun 2024," jelasnya.

Baca juga: Realisasi Lifting Minyak RI di Bawah Target APBN 2023, Mentok di 605,5 Ribu Barel Per Hari

Di sisi lain, keseimbangan primer masih tetap positif Rp 61,4 triliun surplus primer dan surplus anggaran Rp 31,3 triliun atau sekitar 0,14 persen dari Produk domestik Bruto (PDB).\

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat