androidvodic.com

Libatkan Pemulung di Industri Ekonomi Sirkular, Cara Efektif Kendalikan Sampah Plastik - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News – Pemerintah Indonesia mencanangkan target Indonesia Bersih Sampah 2025, melalui 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah pada tahun 2025.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, dari 17 juta ton timbulan sampah pada tahun 2023, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengelola sekitar 66,47 persen sampah atau setara 11,5 juta ton sampah.

Dari total timbulan sampah ini, hampir 16 persen atau 2,78 juta ton sampah berhasil dikurangi dan 50 persen (8,8 juta ton) sampah berhasil ditangani.

Namun untuk mencapai target pengelolaan sampah 100 persen, masih dibutuhkan peran aktif berbagai pihak untuk menerapkan pengelolaan sampah yang strategis.

Baca juga: Sampah Jadi Persoalan Serius di Bogor, Warga Diingatkan Soal Pengelolaan dan Ekonomi Sirkular

Berdasarkan studi The Economic, Social and Environmental Benefits of A Circular Economy in Indonesia, ekonomi sirkular menjadi salah satu solusi untuk menangani permasalahan sampah.

Aqua menjalankan ekonomi sirkular ini melalui program #BijakBerplastik.

Program ini dimulai sejak 2018 dan menyasar tiga fokus utama yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

Di program pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah dibangun 6 unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU) yang merupakan model sosial bisnis daur ulang untuk mengolah kembali sampah botol plastik menjadi cacahan plastik yang merupakan bahan baku produk daur ulang.

Pasokan bahan baku berupa recycled PET masih menjadi tantangan implementasi ekonomi sirkular dan daur ulang di Indonesia,

Menurut Juleha, koordinator operasional di RBU Aqua di Tangerang Selatan, mengatakan, RBU Tangerang Selatan memiliki misi mengelola sampah sebanyak-banyaknya untuk mengurangi timbulan sampah, khususnya di daerah Jabodetabek.

"Kami secara konsisten meningkatkan target pengumpulan sampah dan kemitraan kami. Per 2024, kami menargetkan 150 ton sampah terkumpul per bulan," ujarnya.

Untuk pengumpulan sampah, pihaknya bermitra dengan 500 pengepul, 20 bank sampah dan bekerjasama dengan sejumlah outlet makanan dan minuman, instansi pemerintah, sekolah serta beberapa outlet industri lainnya untuk mencapai target tersebut.

"Kami menargetkan penambahan kemitraan hingga 20 persen di 2024,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat