androidvodic.com

Bulog Klaim Stok Beras Cukup untuk Bulan Puasa dan Lebaran - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Perum Bulog mengklaim stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama puasa dan lebaran 2024.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, stok CBP yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.

Selain untuk penyaluran saat puasa dan lebaran, Suyamto mengatakan stok beras juga cukup untuk bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras sampai Juni 2024.

Baca juga: Catat Rekor Sepanjang Sejarah, Harga Beras Premium Tembus Rp18 Ribu/Kg

"Masih ada sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton, jadi jumlahnya sangat cukup,” kata Suyamto dalam keterangannya, Senin (26/2/2024).

Suyamto mengatakan, Bulog akan terus melakukan manuver dalam menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan menjalankan semua penugasan dari Pemerintah.

Dalam menjalankan tugas dari pemerintah, Suyamto memastikan Bulog akan melakukannya secara all out.

Adapun saat ini Bulog sedang melaksanakan program penyaluran bantuan beras sebanyak 10 kilogram ke masing-masing 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejak Januari hingga Juni 2024.

Bulog juga sedang menggelontorkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional, dan ritel modern.

"Kemudian, Bulog juga melakukan intervensi melalui melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian," ujar Suyamto.

Suyamto menjelaskan memang diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen.

Baca juga: Bapanas: Harga Beras Mahal karena Disparitas Produksi dan Konsumsi Sejak 8 Bulan Ini

Ia mengatakan, upaya penyeimbangan harga telah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap harga dan ketersediaan pangan khususnya beras.

"Pemerintah terus melakukan aksi cepat tanggap atas dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim El Nino yang saat ini tengah melanda dunia," ujar Suyamto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat