androidvodic.com

Ada Isu Mental Health, Erick Thohir Wacanakan Pegawai BUMN Peroleh Libur 3 Hari Sepekan - News

News - Menteri BUMN, Erick Thohir mewacanakan agar pegawai BUMN memperoleh libur tiga hari sepekan.

Adapun hal ini disampaikannya saat berpidato dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Erick menjelaskan munculnya wacana ini buntut adanya isu kesehatan mental atau mental healt di kalangan pegawai berusia mudai di perusahaan pelat merah tersebut.

Dia mengklaim ada 70 persen dari generasi muda kini telah mengalami isu kesehatan mental.

Alhasil, dia ingin mendorong adanya penerapan program bernama compress working schedule di BUMN.

"70 persen generasi muda ada problem mental health. Karena itu kita mendorong yang namanya compress working schedule," tuturnya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Erick menjelaskan para pegawai yang sudah mencapai target 40 jam kerja selama sepekan dapat mengambil libur di hari Jumat.

"Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam kalian punya alternatif di Kementerian BUMN, saya nggak tahu di perusahaan BUMN, mestinya bisa, kalau sudah lebih dari 40 jam, mereka punya alternatif mengambil libur pada hari Jumat," kata Erick.

Namun, Erick meminta agar masyarakat tidak salah kaprah jika program ini diterapkan di BUMN.

Dia menegaskan program ini bukan untuk mendorong agar para pegawainya di BUMN untuk malas bekerja.

Erick mengatakan, para pegawai tidak bisa mengambil libur tersebut tiap minggunya.

Baca juga: Erick Thohir Akan Panggil Enam Bos BUMN Akibat Belum Transparan, Siapa Saja?

Adapun pegawai dapat mengambilnya sebanyak dua kali tiap bulannya.

"Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam dalam minggu itu, kalian bisa register, dalam sebulan dua kali setiap Jumatnya menjadi alternatif untuk libur. Kita lakukan itu," jelasnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan program semacam ini menjadi investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Inilah kenapa talent pool ini atau investasi di human capital ini menjadi penting," pungkasnya.

(News/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat