androidvodic.com

Industri Makanan dan Minuman Diprediksi Tumbuh 5 Persen Jelang Lebaran - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Industri makanan dan minuman (mamin) menjelang Lebaran 2024 diprediksi akan tumbuh positif, apalagi dengan proyeksi pergerakan masyarakat saat momen mudik yang mencapai 193,6 juta orang.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Merrijantij Punguan Pintaria, menyampaikan saat lebaran dan masa berkumpul dengan keluarga menjadi waktu potensial industri mamin tumbuh.

"Cukup potensial karena kita biasanya kalau Lebaran masyarakat akan berkumpul dengan keluarga. Terus mudik dan sepanjang perjalanan biasanya kita menyiapkan makanan dan minuman kemasan. Harapan kita bisa mengembalikan kondisi, agar pemulihan itu bisa akan berjalan lebih baik lagi," tutur Merri usai Konferensi Pers Kinerja Industri Minuman di Tahun 2023, serta Peluang dan Tantangan di Tahun 2024, di Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Industri Minuman Tak Bertumbuh Sejak Covid-19, AMDK Justru Jadi Penyokong Utama

Merri juga memperkirakan pertumbuhan industri mamin menjelang Lebaran 2024 kemungkinan akan mencapai angka 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pertumbuhannya kalau dibandingkan tahun lalu mungkin 5 persen, ini dibandingkan tahun kemarin," jelasnya.

Dengan adanya momentum Lebaran dan pemilu yang baru saja berlangsung diharapkan juga mampu membantu industri minuman dalam negeri recovery usai pandemi Covid-19.

Faktor selain momentum Lebaran dan pemilu yang bisa membantu recovery industri minuman ialah pertama, adaptasi industri terhadap kebutuhan konsumen, seperti affordability, penciptaan minuman rendah dan zero kalori, isu sustainability atau ramah lingkungan yang sudah mulai diangkat dan availability atau ketersediaan yang mudah.

Aspek kedua adalah dukungan pemerintah melalui kebijakan yang tepat, seperti menjaga daya beli konsumen, tidak menambah beban usaha industri dan mengurangi tekanan eksternal industri.

"Kalau itu semua bisa terjadi kita harap bisa ada pertumbuhan konservatif di kisaran 4-5 persen. Kemudian juga bisa menjaga industri Nonalcoholic Ready To Drink (NARTD) Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri," ucap Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) Triyono Prijosoesilo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat