androidvodic.com

Industri Fintech Diminta Terus Berinovasi di Tengah Ketidakpastian Global - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Industri Fintech diminta terus berinovasi di tengah ketidakpastian global, dan tekanan signifikan seperti penurunan suku bunga dan reformasi regulasi.

Presiden Direktur CLIK Leonardo Lapalorcia menyampaikan, pihaknya berinvestasi pada pengembangan solusi canggih, sumber daya manusia, dan kompetensi internal.

Leonardo mengatakan, industri fintech menghadapi tekanan signifikan seperti penurunan suku bunga dan reformasi regulasi yang diperlukan untuk mengembangkan sektor ini secara berkelanjutan.

Baca juga: Perkembangan Fintech Kian Pesat, Pahami Kelebihan dan Kekurangannya

Sementara bank konvensional dan perusahaan multifinance, menurut dia, masih sangat bergantung pada proses kredit yang sudah ada, yang dinilai menghambat ekspansi industri kredit.

“Semua ini, ditambah dengan reformasi regulasi yang melibatkan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) dan Innovative Credit Scoring (ICS) yang memiliki dampak besar pada bisnis CLIK. Meskipun demikian, 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagi CLIK,” ujarnya, dikutip Jumat (28/6/2024).

Dia menyampaikan, pihaknya terus memperkuat operasional bisnisnya dengan memprioritaskan produktivitas, efisiensi operasional, dan keunggulan yang berorientasi pada klien.

“Memiliki para ahli dengan jaringan yang kuat dan rekam jejak yang terbukti, akan membantu CLIK dalam mendorong produktivitas dan membuka potensi dari industri ini,” ujarnya.

Sejak awal hingga pertengahan tahun 2024, Leonardo mengatakan bahwa CLIK telah menunjukkan pertumbuhan positif dalam akuisisi klien.

Di sisi lain, CLIK juga berencana untuk menjalin lebih banyak kolaborasi strategis dengan pemangku kepentingan yang lebih luas.

“Berkat komitmen pada penguatan struktur organisasi, kompetensi, serta fokus pada produktivitas sepanjang tahun lalu, CLIK berhasil meraih margin kotor sekitar 30 persen,” kata dia.

Leonardo menyebutkan, kinerja positif ini ditopang oleh peningkatan signifikan dalam total enquiry klien dengan lebih dari 200 persen dan berhasil memperoleh hingga 52 klien baru pada tahun lalu.

Chief Revenue Officer CLIK Jan Louise Rudy Tjintjelaar menambahkan, biro kredit swasta di Indonesia perlu memberikan kontribusi yang lebih strategis dalam rangka membentuk industri kredit yang lebih maju.

Lembaga keuangan dan non-keuangan, kata dia, kini mencari solusi untuk mengembangkan strategi terbaik dalam menyalurkan pinjaman secara efektif sambil tetap menjaga profitabilitas sebagai prioritas mereka.

“Biro kredit swasta menyediakan layanan yang terbaik. Sudah saatnya kami membuat peta jalan (roadmap) menyeluruh yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat,” ujar Jan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat