Pengusaha Ragukan Kelanjutan Program Biodiesel, Paling Mentok Sampai B35 - News
Laporan Wartawan News, Ismoyo
News, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meragukan keberlanjutan program penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar bercampur 50 persen biodiesel dari minyak sawit (CPO) atau B50.
Ketua Umum Gapki, Eddy Martono mengungkapkan, permasalahan utam dari keberlanjutan program B50 yakni terkait ketersediaan CPO di dalam negeri.
"Untuk meningkatkan lagi dari B35, mungkin kalau sampai B40 masih oke. Tapi nanti ditingkatkan lagi jadi B50 ini yang perlu mengevaluasi lagi," ucap Eddy saat ditemui Tribunnews di Kawasan SCBD Jakarta, Jumat (22/3/2024) malam.
"Produksi kita ini sekarang kondisinya stagnan, konsumsi kita naik terus dan ujungnya nanti akan terjadi perebutan (CPO) untuk kebutuhan pangan dan energi," sambungnya.
Berdasarkan data Gapki, produksi CPO tahun 2023 diperkirakan mencapai 50,07 juta ton atau naik sebesar 7,15 persen dari tahun 2022 yakni sebesar 46,73 juta ton.
Sementara itu, produksi Palm Kernel Oil (PKO) mencapai 4,77 juta ton atau naik 5,66 persen dari tahun sebelumnya (2022) yakni sebesar 4,52 juta ton.
Kemudian dari sisi konsumsi, Gapki mencatat di dalam negeri menunjukkan kenaikan dari 21,24 juta ton pada tahun 2022 menjadi 23,13 juta ton atau kenaikan sekitar 8,90 persen.
Implementasi kebijakan B35 yang secara efektif dilakukan pada bulan Juli 2022 telah meningkatkan konsumsi minyak sawit sebesar 17,6 persen yakni dari 9,048 juta ton pada tahun 2022 menjadi 10,65 juta ton di tahun 2023.
Dengan diimplementasikannya B35, konsumsi biodiesel selama 2023 telah melampaui konsumsi untuk pangan dalam negeri.
Baca juga: Faisal Basri Kritisi Perbedaan Harga CPO Untuk Biodiesel dan Minyak Goreng
"Kalau pun nanti semua dipenuhi, ujungnya harus ada yang dikorbankan, adalah ekspor. Harus benar-benar dievaluasi, kita semua harus bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas yang butuh dukungan pemerintah," pungkasnya.
Pemerintah berupaya mengembangkan energi bersih berbasis energi baru dan terbarukan untuk menggantikan bahan bakar berbasis fosil semakin terang benderang.
Baca juga: Pemerintah Klaim Emisi Turun 27,8 Juta CO2e di Sepanjang 2022 Berkat Biodiesel
Kini pemerintah telah membuat roadmap penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar bercampur 35 persen biodiesel dari minyak sawit (CPO) atau B35.
Usai program B35 berjalan lancar, pemerintah bersama stakeholders terkait tengah mengembangkan kelanjutan dari program biodiesel. Rencananya kemudian akan ada B45, B50, hingga B100.
Terkini Lainnya
GAPKI meragukan keberlanjutan program penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar bercampur 50 persen biodiesel dari minyak sawit (CPO) atau B50.
Digitalisasi Sektor Transportasi, Harusnya Mempermudah Bukan Menyulitkan Masyarakat
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Perusahaan, BUMN Ini Gandeng BNN
Ada Proses Merger, Assesment Center Dukung Transformasi Digital di AP Indonesia
Wacana Penerapan Pajak Bea Masuk 200 Persen Produk China, Pengusaha Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Dibayangi Pelemahan, Berpotensi Tembus ke Level Rp16.300
Kebiasan Menabung Rendah, BNI Ajak Anak Muda Kelola Keuangan Lebih Terencana