androidvodic.com

Jadi Penyebab Kemacetan, Menhub Budi Karya Imbau Kapolda Antisipasi Pasar Tumpah Saat Arus Mudik - News

Laporan Wartawan News, Abdi Ryanda Shakti

News, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkap pasar tumpah di sejumlah daerah kerap menjadi masalah kemacetan, khususnya jalur mudik Lebaran.

Untuk itu, Budi mengimbau kepada para Kapolda agar bisa melakukan langkah antisipasi terkait hal tersebut.

"Saya memang mengimbau kepada beberapa kapolda karena pasar tumpah itu selalu menjadi masalah. Oleh karenanya, Kapolda di Jabar, Jateng, Jatim harus segara melaksanakan koordinasi tentang itu," kata Budi usai mengikuti Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Polri Petakan Jalan Rusak Hingga Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Arus Mudik Lebaran 2024

Selain itu, Budi juga meminta kepada para Kapolda untuk mengantisipasi penumpukan pemudik khususnya yang wilayahnya masuk dalam jalur penyeberangan kapal.

"Dan yang terakhir adalah karena (Bandara) Soetta dan (Bandara) Ngurah Rai akan penuh, saya mohon kepada Pak Kapolri dan Kapolda Banten dan Kapolda dari Bali untuk memberikan perhatian pada dua titik itu," ucapnya.

Sebelumnya, Korlantas Polri tengah menyusun rencana untuk mengantisipasi kemacetan selama masa mudik Lebaran 2024 mendatang.

Adapun hasil pemetaan, kemacetan salah satunya di perlintasan sebidang atau perlintasan kereta api hingga pasar tumpah yang ada di sejumlah wilayah.

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso mengatakan untuk perlintasan kereta api menjadi sorotan penting karena ada beberapa yang tidak dilengkapi palang pintu.

"Terkait dengan yang sudah dibagikan tentu perlu cara bertindak teknis dan taktis terutama pada lokasi-lokasi perlintasan sebidang," kata Slamet dalam keterangannya.

"Jawa Timur paling banyak ada 90 lebih, di Banten ada, Jawa Barat juga ada, Jawa Tengah juga ada, termasuk Yogyakarta juga ada. Itu perlu diantisipasi terutama kecelakan lalu lintas dan kemacetan" sambungnya.

Slamet menjelaskan, khusus di Palembang yang perlu diperhatikan yakni perjalanan Kereta api batu bara rangkaian panjang yang bisa menimbulkan kemacetan.

"Betul-betul dihitung, begitu sekali tutup bisa satu jam berhenti. Itu kan matiin mesin. Dihitung panjang mobil katakan 2,5 meter kali berapa waktu sudah berapa kilo panjangnya. Itu perlu diantisipasi," tuturnya.

Slamet menyakini, Direktorat Lalu Lintas di tiap provinsi telah memiliki data jumlah perlintasan sebidang yang ada di wilayahnya masing-masing.

"Selama itu tidak antrian. Antrian kendaraan tidak menerobos pasti akan lancar dengan pengaturan-pengaturan di sepanjang perlintasan sebidang selama dia tidak menerobos tidak melanggar. Kalau melanggar akan terjadi stug tapi kalau dia tertib kita beri barikade sepanjang jalan perlintasan sebidang itu itu akan lancar," ucapnya.

Selain itu, pasar tumpah juga menjadi sorotan karena juga bisa menimbulkan potensi kemacetan saat masa arus mudik maupun balik.

"Kita harus buat bagaimana supaya pasar itu tidak tumpah. Caranya ya anggota hadir lebih dahulu. Kemudian bikin pager di situ, buat pager dan sebagainya," tukasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat