Eksistensi Desa Ngrombo Sandang Klaster Gitar Unggulan, Tetap Jaya Tak Lekang oleh Zaman - News
News - Dari Kota Solo lalu ke selatan sekitar 10 menit melewati kawasan Solo Baru kemudian Langenharjo, kita akan memasuki daerah Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Warga yang melintas pasti tersuguhkan dengan pemandangan toko-toko dan industri rumahan yang memajang gitar, atau bahkan bakal gitar.
Apalagi saat menuju kompleks Kantor Desa Ngrombo, terpampang kokoh tugu gitar menyambut warga yang lewat.
Tugu gitar itulah penanda resmi desa yang dicanangkan desa wisata gitar sejak 2016 lalu.
Desa Ngrombo juga sebagai satu dari 10 bidang klaster di Kabupaten Sukoharjo, yakni klaster gitar Ngrombo.
Pengrajin gitar rumahan ini bahkan telah ada sejak tahun 1960-an.
Namanya bukan lagi sekelas produsen lokal, Desa Ngrombo bahkan pernah mengirim hasil karya penduduk lokal hingga mancanegara.
Filipina hingga Yunani menjadi tujuan pendaratan gitar-gitar khas Desa Ngrombo.
Ketua Paguyuban Klaster Gitar Amanah, Sumardi, ketika ditemui News pada Kamis (28/3/2024) lalu bercerita, sebanyak 225 pengrajin bertahan berkarya memproduksi gitar Desa Ngrombo.
Salah satu masalah yang kini dihadapi adalah mencari generasi penerus untuk mewarisi keahlian membuat gitar.
Selain itu, tantangan dunia digital juga membuat persaingan harga pasar terbilang kompetitif meskipun paguyubannya menjual gitar mulai ratusan ribu rupiah.
Baca juga: Kisah Agen BRILink Shi Jack Lebarkan Sayap Usaha, 2024 Target Buka 10 Gerai Cabang
"Berbagai stake holder pun mendorong untuk pengembangan UMKM gitar ini terus lestari. Tapi masalah berikutnya adalah harga pasaran anjlok gara-gara jualan di media sosial," keluh Sumardi.
Sejak berwirausaha pada 1992 silam, Sumardi mengaku, gitar produksi Desa Ngrombo begitu dimintai pasar nasional dan internasional.
Ribuan gitar bahkan didistribusikan setiap bulan oleh ratusan pengrajin gitar asli daerah.
Terkini Lainnya
UMKM gitar Desa Ngrombo menyuguhkan aneka model gitar sejak 1960 tetap lestari hingga sekarang
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus