androidvodic.com

Guru dan Dosen Berperan dalam Penyediaan Talenta Digital yang Mumpuni  - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA  - Saat ini kebutuhan talenta digital di Indonesia masih sangat besar.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani mengatakan, dari tahun 2015 hingga 2030 Indonesia setidaknya butuh 9 juta talenta digital dalam menuju tranformasi digital.

"Indonesia membutuhkan SDM (talenta digital) dari 2015 sampai 2030 sebanyak 9 juta," ujar Semuel di Jakarta belum lama ini.

Berdasarkan data Kominfo keberadaan talenta digital Indonesia baru tercapai sekitar 1,4 juta atau 15-16 persen, sehingga masih dibutuhkan kerja keras dan kerja sama dari berbagai pihak.

Untuk memenuhi kebutuhan bukan pekerjaan mudah, melainkan butuh keseriusan semua pihak dalam bekerja keras untuk mewujudkannya.

Perlu penguatan sumber daya manusia, khususnya guru dan dosen sehingga mampu menyediakan digital yang mumpuni.

Apalagi, saat ini cukup banyak teknologi digital yang berkembang seperti keamanan siber, komputasi awan, Internet of Things (IoT), big data, dan artificial intelligence (AI).

Terpisah, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan, saat ini guru dan dosen berperan penting dalam penyediaan talenta digital yang mumpuni.

"Di tengah era digital, peran guru dan dosen tidak hanya dituntut untuk memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar namun juga diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan industri secara langsung," kata Ennita.

Baca juga: Rampung, Migrasi TikTok Shop Disebut Sudah Sesuai Permendag 31 2023

Fakta inilah yang mendorong digelarnya program Teachers Training yakni pelatihan khusus bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

"Melalui inisiatif ini, para peserta dibekali keterampilan digital kekinian berupa coding dan programming," kata Ennita Pramono.

Dikatakannya, melalui kegiatan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan industri saat ini kepada guru dan dosen akan memberikan fondasi yang kuat karena akan berimplikasi pada keseluruhan kegiatan belajar-mengajar, termasuk dalam konteks aplikasi secara praktis.

"Selain itu, pelatihan ini juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi karier mereka,” ucap Ennita.

Baca juga: Kemampuan Digital di Indonesia di Bawah 20 Persen, Anak Didorong Miliki Kemampuan Coding

Peserta program akan mendapatkan materi berupa system Thinking yakni melihat hubungan antara berbagai elemen dalam lingkungan belajar dan interaksinya, merancang pengalaman belajar yang lebih terintegrasi dan efisien.

Kemudian Octalysis Tools yakni memadukan prinsip desain gamification dengan psikologi yang membantu guru menciptakan pembelajaran yang memikat, memotivasi, dan berkesan bagi siswa.

"Juga Value Pyramid yakni mengidentifikasi, mengartikulasikan, dan mengkomunikasikan nilai-nilai inti pendidikan dengan lebih jelas dan persuasif, serta memperkuat hubungan dengan siswa," katanya.

Juga eksplorasi situasi dengan Fishbone Diagram dan Tree Diagram yakni mengidentifikasi berbagai faktor penting dalam menghadapi tantangan dan peluang di dunia pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat