androidvodic.com

Elon Musk PHK 14.000 Karyawan, Bisnis Mobil Listrik Tesla Boncos Disalip Mobil China - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, CALIFORNIA – Perusahaan mobil listrik Tesla milik miliarder kondang Elon Musk menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen atau sekitar 14.000 staff globalnya pada awal pekan ini.

Pengumuman ini dirilis Musk lewat memo internal perusahaan, dalam keterangan resminya Musk menjelaskan pemecatan ribuan staff dilakukan lantaran penjualan mobil listrik Tesla terus mengalami penurunan, kondisi tersebut kian diperparah dengan adanya perang harga yang semakin intensif antar para produsen mobil listrik (EV).

Serangkaian masalah ini yang membuat perusahaan kesulitan untuk membukukan keuntungan laba di tengah kondisi ekonomi global yang berkontraksi.

Baca juga: Persaingan Kendaraan Listrik Makin Ketat, Tesla Diterpa Isu PHK

"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," kata Musk dikutip Reuters.

"Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi tersebut dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami lebih dari 10 persen secara global," imbuhnya.

Pasca Musk mengumumkan PHK besar-besaran, para veteran Tesla yakni Kepala Pengembangan Baterai Tesla Drew Baglino, dan Wakil Presiden Kebijakan Publik Rohan Patel juga mengumumkan kepergian mereka dari kursi kepemimpinan di pabrik Tesla.

Sebagai informasi PHK seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Elon Musk, sebelumnya pada tahun 2022 lalu Musk sempat mengumumkan pemutusan hubungan kerja kepada para pekerja pabrik Tesla usai eksekutif menuturkan bahwa dia memiliki "firasat yang sangat buruk" tentang perekonomian.

Posisi Tesla Digeser BYD

Build Your Dreams atau yang akrab disapa BYD berhasil merebut gelar produsen mobil Listrik terbesar di dunia, usai penjualan kendaraan Listrik besutannya pecah rekor selama 2023, mengalahkan raksasa otomotif Tesla.

Dalam laporan kuartalannya BYD menyebut bahwa penjualan mobil Listrik jenis battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV) dipasar global dalam setahun terakhir telah mencapai 3.024.417 unit, meningkat sebesar 62 persen dibandingkan 2022.

Berkat penjualan tersebut BYD tahun ini berhasil membuat raksasa mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla bertekuk lutut lantaran hanya dapat menjual mobil listrik sebanyak 1,8 juta unit selama 2023. Turun dari sekitar 17,8 persen bila dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

Baca juga: BYD Salip Penjualan Tesla, Elon Musk Siapkan Mobil Listrik Murah

Alasan Penjualan Tesla Jeblok

Menurut laporan Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA) penurunan penjualan mulai dialami Tesla usai produsen kendaraan asal Amerika ini melakukan perang harga dengan mengobral mobil listrik Tesla Model 3 dan Model Y di pasar China.

Selain memberlakukan pemangkasan harga, Elon Musk CEO Tesla juga aktif merilis sejumlah kendaraan listrik baru dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang harga pasar, salah satunya modifikasi sedan Model S dan SUV Model X.

Pemotongan tersebut pada awalnya membantu Tesla menopang permintaan di tengah meningkatnya persaingan. Namun akibat pemotongan harga yang terus menerus dilakukan Tesla, para pembeli mulai geram. Mereka menuntut pengembalian uang untuk mobil yang mereka beli dengan harga yang lebih tinggi.

Alasan tersebut yang membuat Tesla kehilangan pembeli, hingga penjualan mobil listrik besutannya mengalami penurunan tajam selama sebulan terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat