androidvodic.com

Tekan Dampak Konflik Iran-Israel, Indonesia Cari Alternatif Negara untuk Impor Bahan Pangan - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan sejumlah langkah dalam menghadapi dampak konflik Iran-Israel terhadap sektor pangan Indonesia.

Ia mengatakan, aksi korporasi seperti hedging bisa dilakukan. Selain itu, upaya menjalin kontrak dengan beberapa pihak untuk beberapa waktu turut dilakukan.

Sejumlah aksi korporasi tersebut akan Arief komunikasikan dengan BUMN di bidang pangan.

Baca juga: Rupiah Mulai Perkasa, Erick Thohir Takutkan Utang BUMN Imbas Konflik Iran-Israel, Airlangga Santai

"Nah, itu saya coba komunikasikan dengan BUMN di bidang pangan dan juga dengan sektor swasta," kata Arief ketika ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024).

Kemudian, kata Arief, alternatif negara asal impor juga dicari oleh pemerintah. Contohnya seperti saat ini kedelai banyak diimpor dari Amerika Serikat.

Sekarang, Afrika Selatan disebut menjadi salah satu negara yang telah dibidik Indonesia untuk mengimpor kedelai.

"Misalnya untuk kedelai, [kebutuhan nasional] 2,8 juta itu kan memang tergantung dari Amerika. Sekarang sudah ada satu lagi dari Afrika Selatan. Jadi, dibuat alternatif-alternatif," ujar Arief.

Selain itu, bahan pangan lainnya seperti daging sapi, yang juga diimpor dari Australia, kini Indonesia juga mengimpor dari India dan Brasil.

"Country origin-nya dibuat berbagai macam alternatif. Kalau daging enggak dari Australia saja. Dari India, dari Brasil sekarang sudah dibuka. Nanti sapi hidup sama. Jangan dari satu negara saja," kata Arief.

Ditemui di tempat sama, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan, konflik Iran-Israel sebenarnya tidak memberi dampak secara langsung pada sektor pangan.

Namun, ia memastikan Bapanas akan terus mengantisipasi dan mencermati soal importasi pangan di tengah konflik Iran-Israel yang memanas.

"Kalau pangan kayaknya secara langsung enggak [terdampak], tapi ini harus kita antisipasi, cermati importasi tadi," ujar Maino.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat