androidvodic.com

Tony Blair Bertemu Menko Airlangga, Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 Tony Blair di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (19/4/2024) sore.

Dalam kunjungan tersebut, keduanya melakukan diskusi terkait perkembangan geopolitik dunia, inklusi keuangan, digitalisasi, dan transisi energi di Indonesia.

Menko Airlangga menyatakan, diskusi diawali dengan pembahasan situasi geopolitik yang memanas di beberapa kawasan dunia, Tony Blair berharap situasi tersebut tidak berlanjut karena juga dapat berimplikasi negatif terhadap ekonomi global.

Baca juga: Niat Lucuti Militer Ukraina, Putin Minta Rusia Serang Fasilitas Energi Kyiv

Lebih lanjut, mantan PM Inggris tersebut menyampaikan optimismenya bahwa kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

"Tingkat inklusi keuangan Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2023 tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen. Selanjutnya Indonesia menetapkan target inklusi finansial sebesar 90% pada tahun 2024," kata Airlangga dalam keterangannya, dikutip Sabtu (20/4/2024).

Airlangga bilang, Tony Blair mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam inklusi keuangan dan menerapkan langkah ambisius dalam targetnya.

Namun, untuk mencapai target tersebut keduanya sepakat bahwa digitalisasi merupakan strategi yang paling tepat untuk mendorong keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkeadilan dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Terkait pembahasan transisi energi, Airlangga menjelaskan beberapa komitmen kerja sama pendanaan yang telah dilakukan bersama negara-negara mitra, seperti Asia Zero Emission Community (AZEC), Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), sampai dengan rencana investasi Masdar atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang memliki kapasitas 1,2 GW.

Sementara dalam kesempatan tersebut Tony Blair mengatakan bahwa dukungan terhadap pemerintah yaitu melalui Tony Blair Institute (TBI), yang bertujuan untuk mendukung agar kerja sama yang produktif antara kedua pihak.

Baca juga: Mental Tentara Telah Runtuh, Barat Khawatir Dalam Beberapa Pekan Ini Pertahanan Ukraina Jebol

Selain itu, dapat menjadikan Indonesia sebagai model acuan pertumbuhan ekonomi inklusif yang sukses di beberapa kawasan.

"Kami bersedia berbagi pengalaman untuk membantu Pemerintah Indonesia guna meningkatkan pertumbuhan yang positif pada aspek digitalisasi, inklusi keuangan, dan transisi energi," ungkap Tony Blair.

Adapun diskusi juga mencakup pembahasan mengenai tantangan teknologi ke depan, khususnya terkait perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memiliki dampak besar terhadap seluruh aspek kehidupan, baik positif maupun negatif.

Keduanya sepakat pemerintah harus siap menghadapi berbagai dampaknya melalui regulasi yang komprehensif, adaptif dan mampu mengantisipasi berbagai tantangan teknologi ke depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat