androidvodic.com

Industri Bisa Impor Bahan Baku Plastik Tanpa Pertimbangan Teknis - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Polemik tentang pengaturan impor ternyata banyak yang belum diperhatikan secara baik. Memahami aturan kebijakan dan pengaturan impor diperlukan, terlebih sektor-sektor yang masih mendatangkan bahan baku dari luar.

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023, komoditas bahan baku plastik seperti Polietilena (PE) dan Polipropilena (PP) diatur sejumlah 12 pos tarif dan memerlukan pertimbangan teknis dari Kemenperin.

Lalu, melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 3 Tahun 2024 yang berlaku saat ini, pengaturan impor komoditas bahan baku plastik kembali ke pengaturan awal yang hanya mengatur satu pos tarif saja, tanpa pertimbangan teknis dari Kementerian Perindustrian dan pengawasannya bersifat post border.

Namun, mengingat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis dan Rekomendasi Impor Komoditas Industri Kimia Hulu Tertentu yang mencantumkan pengaturan komoditas bahan baku plastik telah diterbitkan sebelum penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan No. 3 Tahun 2024, maka ada yang beranggapan bahwa impor PE dan PP masih memerlukan pertimbangan teknis dari Kemenperin.

Padahal, realitanya pengaturan impor PE dan PP saat ini tidak memerlukan pertimbangan teknis dari Kemenperin karena mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023.

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU) Kemenperin Wiwik Pudjiastuti, mengatakan kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan kesiapan beberapa pos tarif yang pasokannya masih belum sepenuhnya dapat disediakan oleh produsen di dalam negeri.

Baca juga: Keluhkan Banjirnya Barang Impor, Pelaku Industri Plastik Butuh Kepastian Hukum

"Kemenperin berharap, hal ini untuk meluruskan isu-isu yang memperkeruh kepercayaan publik, salah satunya yang menyatakan komoditas bahan baku plastik diatur lartas impornya," tutur Wiwik dalam keterangan resmi, Kamis (25/4/2024).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat