androidvodic.com

Mendag Zulkifli Hasan Tegaskan Tak Akan Impor Bawang Merah meski Harga Sedang Mahal - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan pemerintah tidak akan mengimpor bawang merah meski saat ini harganya sedang mahal.

Saat ini, harga bawang merah sudah tembus Rp 53 ribu. Data panel harga Badan Pangan Nasional menunjukkan, hari ini harga rata-rata nasional bawang merah naik 0,56 persen atau sebesar Rp 300, menjadi Rp 53.430 per kilogram (kg).

Lebih parah lagi, menurut penemuan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), harga bawang merah sudah tembus Rp 80 ribu yang artinya dua kali lipat dari harga normal serta kenaikannya mencapai 100 persen.

Baca juga: Pedagang Soroti Harga Bawang Merah Mahal, Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini

Zulhas, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor bawang merah.

Ia sampai mengulang berkali-kali pernyataan soal pemerintah tidak akan mengimpor bawang merah.

Dia bilang, mau bawang merah ini harganya sedang naik atau sedang tidak naik, pemerintah tidak akan mengimpornya, sebab Indonesia bisa menanamnya sendiri.

"Bawang merah enggak ada impor. Enggak ada. Enggak bisa. Enggak boleh. Jadi, tidak ada impor bawang merah, tidak ada. Jelas, ya," kata Zulhas ketika diwawancara di sela halalbihalal Kementerian Perdagangan di Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).

"Mau naik, enggak naik, bawang merah kita bisa tanam, tidak ada impor," lanjutnya.

Pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, jika ditemukan bawang merah impor dari luar negeri, akan langsung ditindak oleh pihaknya.

"Kalau ada masuk bawang merah dari luar, kita sikat," tegasnya.

Baca juga: Bapanas Bongkar Biang Kerok Harga Bawang Merah Mahal

Sebelumnya, IKAPPI menyebut ada kegagalan produksi di beberapa titik wilayah produksi, sehingga menyebabkan pasokan tidak sebanyak sebelumnya.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, harga bawang merah terpantau sudah naik menjelang idulfitri dan berlanjut di pasca idulfitri sampai saat ini.

Menurut informasi dari IKAPPI di daerah, ada kegagalan panen di beberapa wilayah produksi penghasil bawang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat