androidvodic.com

Kontribusi PDB Industri Pengolahan Disebut Tak Tinggi, Kemenperin Ungkap Faktor Ini - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap industri pengolahan mencatat kontribusi sebesar 19,28 persen terhadap PDB pada kuartal pertama 2204. Angka ini disebut tidak terlalu tinggi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto, menyatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan kinerja Industri Pengolahan tidak maksimal.

Baca juga: Pabrik Sepeda Motor Listrik Seluas 54 Hektare Segera Dibangun di Karawang

"Di awal tahun ini biasanya industri itu belum langsung menggenjot kinerja. Apalagi di akhir tahun lalu ada perubahan regulasi yang mengakibatkan harus ada penyesuaian di sisi supply chain, logistik. Barang keluar masuknya harus ada penyesuaian regulasi lartas yang baru, itu juga mengakibatkan ada penyesuaian baru, kita juga harus menyusun peraturan-peraturan baru. Jadi, memang ada satu masa dia agak sedikit terhambat," jelas Eko dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Kemenperin percaya, melambatnya kinerja Industri Pengolahan hanya terjadi pada awal tahun saja, sebab perlu penyesuaian.

Baca juga: Kemenperin Akan Panggil Bata Usai Tutup Pabrik di Purwakarta

Sekjen Kemenperin menyatakan, ada lima aspek yang membawa optimisme pihaknya terhadap kenaikan kinerja Industri Pengolahan.

"Mulai dari pesanan baru, ketersediaan bahan baku, produktivitas dan efisiensinya, itu kita lihat memang tumbuh terus, demand-nya juga ada dan yang lebih penting dari itu daya saing industri kita kuat, daya saing industri kita itu tinggi," tuturnya.

Baca juga: Soal SPK Fiktif Senilai Rp 80 Miliar, Kemenperin Tak Ketahui Pekerjaan yang Ditawarkan

Indeks Kepercayaan Industri yang telah dibuat Kemenperin setiap bulannya menjadi acuan menentukan arah pendampingan maupun kebijakan baru untuk menjaga kinerja sektor industri.

"Setiap bulan kita terus mengejar IKI itu agar kita tahu setiap subsektor. Kita bisa trus melakukan bukan hanya pemantauan, tapi kita antisipasi terkait dengan tren yang kita dapat dari laporan," imbuh Eko.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat