androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras baik grosir, eceran dan beras dari penggilingan kompak turun pada periode Mei 2024.

Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan, rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan Mei 2024 turun sebesar 4,41 persen secara bulanan atau month to month (MtM) namun jika dilihat secara tahunan year on year (YoY) naik sebesar 10,71 persen.

Baca juga: Cara Cek Penerima 5 Bansos yang Cair Juni 2024 di HP: Ada Uang hingga Beras

Sedangkan harga beras di tingkat grosir pada Mei 2024 ini mengalami penurunan sebesar 3,11 persen. Namun terjadi inflasi sebesar 10,30 persen secara tahunan.

"Di tingkat eceran juga mengalami deflasi sebesar 3,59 oersen secara MtM dan inflasi sebesar 11,75 persen secara year on year," kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (3/6/2024).

Berdasarkan data BPS, harga beras penggilingan pada Mei 2024 sebesar Rp 12.438 per kilogram (Kg) atau menurun dibandingkan April sebesar Rp 13.012 per Kg.

Kemudian, harga beras grosir pada Mei 2024 sebesar Rp 13.471 per Kg atau lebih murah dibandingkan April Rp 13.902 per Kg. Selanjutnya, harga beras eceran pada Mei sebesar Rp 14.541 per Kg menurun dibanding April Rp 15.082 per Kg.

"Perlu saya informasikan bahwa harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis, kualitas beras dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia," lanjut Amalia.

Baca juga: Pemerintah Resmi Perpanjang Relaksasi HET Beras Medium dan Premium

Sementara itu, harga gabah di tingkat petani untuk gabah kering giling (GKG) mengalami penurunan. Tercatat harga GKG bulan Mei sebesar Rp 6.676 per Kg sedikit menurun dibandingkan bulan April Rp 6.958 per Kg. Bahkan menurun jauh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6.158.

Adapun harga gabah kering panen (GKP) mengalami kenaikan tercatat per Mei 2024 ini harga GKP sebesar Rp 5.842 per Kg dibandingkan April Rp 5.686 per Kg.

"Gabah kering panen naik sebesar 2,73 persen secara MtM dan sebesar 4,64 persen secara year on year," jelasnya.