androidvodic.com

Anggota DPR: Pelatihan Vokasi Jadi Peluang Cetak Generasi Muda Andal di Era Digital - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Taufiq R Abdullah mengatakan generasi muda harus memiliki kesadaran untuk maju, memiliki background pendidikan yang bagus dan skill yang baik melalui pelatihan vokasi.

Menurutnya, hal itu hubungan dengan etos kerja yang bagus sehingga membuat Indonesia menjadi negara emas.

“Adanya pelatihan vokasi adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja untuk mendapatkan standar keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan dalam rangka menghasilkan lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi yang berkompeten,” katanya dalam webinar Aptika Kominfo, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Ini Cara Menperin Agus Gumiwang Dorong Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Kesiapan itu untuk menjawab tantangan tahun 2045 di mana Indonesia diprediksi akan menjadi negara yang sangat maju, bahkan The International Monetary Fund (IMF) memprediksi Indonesia akan menjadi negara ke -4 dengan ekonomi terbesar di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.

Sedangkan Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Negara-negar Maju (OECD) memperkirakan PDB Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 8.89 triliun dan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke – 4.

Kemajuan Indonesia tergantung kepada produktivitas generasi milenial, karena pada tahun 2045 generasi milenial yang akan secara dominan akan menguasai bangsa Indonesia.

Kemudian, Indonesia juga akan mengalami perubahan industry, adanya perubahan di dunia industri menyebabkan perubahan juga di dunia kerja sehingga terjadi transformasi ketenagakerjaan.

Perubahan tersebut menuntut tenaga kerja untuk memiliki kompetensi yang berkaitan dengan hard skill dan juga soft skill.

“Untuk itu perlu mempersiapakan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi supaya memiliki kemampuan yang memumpuni,” ucapnya

Kemampuan soft skill yang diperlukan oleh generasi muda adalah kreatifitas, fleksibiltas, percaya diri, kolaboratif, kompetitif dan adaptif.

Baca juga: Bisa Langsung Kerja, Pendidikan Vokasi Kemenperin Kian Diminati

Selain itu, generasi muda juga tidak boleh menutup mata atas perkembangan teknologi dan digital yang ada, sehingga generasi muda Indonesia akan menjadi generasi yang bermutu dan mampu bersaing dalam persaingan yang ketat saat ini.

Praktisi Digital R. Wijaya Kusumawardhana mengatakan pemuda memiliki peran yang sangat penting dan sangat strategis dalam sebuah negara, sehingga peran pemuda atau generasi muda sangat diperlukan dalam menyambut bonus demografi Indonesia pada tahun 2045.

Untuk menyambut Indonesia emas supaya bisa menjadi negara maju, Presiden Joko Widodo mengelurakan Perpes No. 68 tahun 2022 mengenai Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Hal ini dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya supaya Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja dan juga menguasai IT Literacy atau digital teknologi di masa depan.

“Saat ini secara umum penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (lahir tahun 1997 – 2012) dan generasi milenial (lahir tahun 1981 – 1961), dan generasi tersebut menjadi tumpuan untuk membangun Indonesia maju karena diharapkan mampu menggunakan generasi digital dengan baik,” papar Wijaya.

Karena dalam industry 4.0 erat berhubungan dengan digitalisasi, sehingga ada banyak pekerjan yang hilang baik karena otomatisasi atau teknologi digitalisasi.

Sehingga tenaga kerja sangat membutuhkan kemampuan supaya dapat terus bersaing.

Dalam menghadapi industry 4.0, kondisi yang dihadapi oleh generasi milenial adalah akan tumbuh kebutuhan soft skill dan hard skill yang baru dalam menghadapi daya saing.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah berusaha memberikan pelatihan kepada masyarakat supaya bisa menghadapi digitalisasi dalam segala bidang, terutama dalam pekerjaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat