androidvodic.com

Transportasi Penyumbang Utama Inflasi April 2024, Mendagri Minta Kemenhub Turunkan Harga Tiket - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Sektor transportasi menjadi penyumbang utama inflasi bu;an April 2024 berdasar data Badan Pusat Statistik. Hal ini menjadi perhatian serius Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Sektor transportasi mencatatkan inflasi sebesar 0,93 persen secara bulanan, termasuk yang tinggi dibanding sektor lain. Pada April lalu, sektor transportasi menyumbang sebesar 0,12 persen ke inflasi nasional.

Tito menduga transportasi menjadi penyumbang utama inflasi bulan lalu karena arus mudik dan balik Lebaran 2024.

"Kemunginan pada saat April lalu, ada arus mudik arus balik yang cukup besar. Ini cukup berpengaruh," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang disiarkan secara daring, Senin (13/5/2024).

Tito pun menyoroti soal harga tiket pesawat. Ia meminta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, agar seluruh maskapai ketika jumlah penumpang sedang tinggi, tidak menjual tiket dengan mengambil harga acuan pemerintah yang tertinggi.

Sebab, bila maskapai melakukan hal demikian, akan semakin berdampak kepada angka inflasi.

"Kami minta kepada Kemenhub, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, untuk koordinasi dengan seluruh maskapai supaya ketika jumlah penumpang tinggi, loading factor passenger-nya tinggi, jangan mengambil harga acuan pemerintah tertinggi," tutur Tito.

Baca juga: Jumlah Penumpang Anjlok, Harga Tiket Pesawat Sebabkan Inflasi

Selain sektor transportasi udara, ia juga menyoroti transportasi darat. Eks Kapolri itu meminta agar sektor transportasi darat turut diwaspadai sebagai penyumbang inflasi.

Ia pun akan mengkoordinasikan dengan Kemenhub agar para operator transportasi darat seperti kereta api tidak menaikkan harga guna mengejar keuntungan.

"Kemudian di daerah (para kepala daerah) juga tolong koordinasikan dengan pengusaha transportasi supaya tidak mengejar harga acuan tertinggi ketika penumpang sudah cukup padat," ujar Tito.

Baca juga: Ekonom Tak Yakin Pemerintah Berani Hapus Pertalite, Bakal Hadapi Demo hingga Meroketnya Inflasi

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Indonesia periode April 2024.

BPS mencatat terjadi inflasi 0,25 persen pada April secara bulanan month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52 persen MoM.

"Tingkat inflasi pada April 2024 terjadi inflasi 0,25 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen atau IHK dari 106,13 Maret menjadi 106,40 pada April 2024," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Kamis (2/5/2024)

Lalu, secara yoy terjadi inflasi 3,00 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 1,19 persen. Tingkat inflasi bulanan April 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.

"Kelompok penyumbang inflasi terbesar adalah transportasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi 0,12 persen," terang Amalia.

Amalia menerangkan, relaksasi atau penyesuaian HAP dan HET beberapa komoditas oleh pemerintah seperti gula pasir, telur ayam ras, dan beras. Kemudian pemerintah menetapkan Idul Fitri jatuh pada 10 April dan ada cuti bersama yang cukup panjang

"Musim mudik juga meningkatkan permintaan jasa transportasi," ujar Amalia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat