androidvodic.com

Menjajal Kereta Cepat di China, Ada Tiket Berdiri, Kecepatan Hanya 245 Km/Jam - News

News, QIQIHAR - Transportasi kereta cepat menjadi salah satu kebutuhan penting masyarakat saat ini. Dengan menaiki kereta cepat durasi perjalanan dapat dipangkas dan lebih cepat tiba di tujuan.

Indonesia sudah memiliki kereta cepat Whoossh dengan rute Jakarta-Bandung. Kereta cepat kerjasama Indonesia-China tersebut kini menjadi sarana angkutan termodern dan tercanggih di dalam negeri.

Tribun berkesempatan menjajal kereta cepat di China, tempat asal kereta cepat Whoossh. Rute yang dijajal adalah rute di China Utara dengan tujuannya dari kota Qiqihar menuju Harbin ibukota provinsi Heilongjiang.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lakukan Studi Pembangunan Kereta Cepat untuk Antisipasi Biaya Membengkak

Saat menjajal kecepatan maksimal kereta cepat tersebut hanya 245 kilometer per jam. Lebih lambat ketimbang kereta cepat Jakarta-Bandung yang bisa dipacu hingga 350 kilometer per jam.

Kursi penumpang kereta cepat Qiqihar-Harbin dibentuk formasi 2-3 dengan sisi sebelah kanan untuk dua penumpang dan sisi kiri untuk tiga penumpang.

Durasi perjalanan dari Qiqihar menuju Harbin ditempuh selama 1 jam 30 menit. Dibandingkan naik kendaraan pribadi seperti bus atau mobil harus menempuh waktu 4 jam.

Kereta cepat China utara tujuan Qiqihar-Harbin
Kereta cepat China utara tujuan Qiqihar-Harbin

Kelas kereta cepat jalur China utara ini juga menyediakan tiket tanpa tempat duduk aloas berdiri. Pantauan Tribun saat berada di kereta urutan 3 banyak penumpang yang berdiri di sambungan kereta atau bordes dekat toilet.

Hal tersebut jelas berbeda dengan Whoossh. Kereta Cepat Indonesia-China itu tidak menyediakan tiket tanpa tempat duduk. Kereta cepat Qiqihar-Harbin juga tidak memiliki kelas eksekutif, semua kereta yang berjumlah 9 seluruhnya hanya kelas ekonomi premium.

Sensasi menumpang kereta cepat di China juga berbeda dengan di Indonesia. Saat menaiki kereta cepat di China pendingin udara juga dirasakan kurang dingin.

Desain kereta cepat di jalur China Utara juga monokrom hanya didominasi warna putih dengan aksen tambahan list abu-abu di tiap-tiap sambungan kereta. Tidak ada kesan mewah saat menaiki kereta cepat di China.

Baca juga: Kemenperin: China Komitmen Dorong Investasi di Indonesia

Selama berada di dalam kereta cepat Qiqihar-Harbin sinyal internet juga naik turun. Tribun yang menggunakan modem dengan akses Google, Facebook dan Instagram cukup kesulitan mendapatkan sinyal saat kereta cepat melaju.

Diketahui jalur kereta cepat China Utara di provinsi Heilongjiang resmi beroperasi pada 17 Agustus 2015. Jalur kereta cepat tersebut dibangun guna memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat di sekitar pegunungan Alpen.

Terletak di salah satu daerah paling dingin di China, kereta-kereta multiple-unit yang beroperasi di rel tersebut dimodifikasi khusus untuk mengatasi kondisi beku. Kereta dioperasikan oleh China Railway Harbin Bureau Group Co., Ltd.

Dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 setiap hari, setidaknya satu kereta peluru melewati jalur antara Harbin dan Qiqihar setiap jamnya. Jalur kereta tersebut mencatatkan arus penumpang harian rata-rata sekitar 43.000 orang pada puncaknya di 2019, peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan sekitar 30.000 orang pada 2015.

Pada 2021, setelah diintegrasikan ke dalam jaringan jalur kereta nasional, waktu tempuh kereta peluru dari Qiqihar ke Beijing telah dipersingkat dari delapan setengah jam menjadi sekitar tujuh jam.

Saat ini, 14 pasang kereta multiple-unit dengan destinasi di luar Heilongjiang dan 24,5 pasang kereta dengan tujuan tempat-tempat di dalam provinsi itu telah diluncurkan melalui jalur kereta Harbin-Qiqihar oleh grup tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat