androidvodic.com

Industri Dinilai Butuh Pendekatan Inovasi untuk Pengelolaan Transformasi Menuju Keberlanjutan - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Pengelolaan transformasi industri menuju keberlanjutan atau sustainability memiliki tantangan dan peluang yang beragam. Pendekatan inovasi menjadi kunci dalam kesuksesan menghadapinya.

Kepala Balai Besar Survey dan Pengujian EBT Harris Yahya mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah telah berkomitmen untuk memanfaatkan sebaik mungkin apa yang kita miliki saat ini.

"Selama ini pulau Jawa masih dianggap sebagai pusat dari segalanya, tetapi kita juga harus sadar bahwasanya di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan bahkan Papua maupun Kepulauan di Nusa Tenggara, kita masih memilki sumber daya yang dapat dimanfaatkan agar kita bisa menekan pengurangan penggunaan emisi dalam 10 tahun kedepan," ujarnya, dikutip Senin (20/5/2024).

Baca juga: Kemenperin Kawal Penumpukan Kontainer dengan Fokus Lindungi Industri Dalam Negeri

Saat ini, penggunaan bahan bakar fosil masih berada di angka 83,3 persen, itu merupakan angka yang sangat tinggi, kita mengkonsumsi 1,5 Juta barel bahan bakar fosil per hari nya, padahal kita hanya mampu memproduksi 600 ribu barel per hari.

Hal tersebut disampaikan Harris dalam Forum bertajuk “Unlocking Energy Efficiency”, yang diselenggarakan Endress+Hauser dalam rangka Sustainability Recognition. Forum ini bertujuan untuk menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti, mendorong kolaborasi, dan menginspirasi pendekatan inovatif menuju keberlanjutan dalam industri pengendalian proses.

Madhav Raskar, Country Sales Manager (Solutions) – Indonesia, Business Unit Solutions - Asia Pacific PT. Endress+Hauser Indonesia, mengatakan, untuk bisa mendapatkan parameter yang tepat dan sesuai, semua harus terukur.

"Kita harus mampu menganalisis data dan memberikan saran untuk bagaimana agar energi-energi ini dapat dikelola dengan lebih baik. Endress+Hauser hadir untuk membantu Indonesia mencapai tujuan dan target utamanya, yaitu mengurangi penggunaan emisi," katanya.

Sedangkan, President Director PT Endress+Hauser Indonesia Henry Chia. Menurutnya, perlu peran berbagai pihak untuk bersama menghadapi tantangan dan peluang dalam pengelolaan transformasi industri menuju keberlanjutan.

"Baik dari pemerintah dan para pelaku industri proses kontrol di Indonesia, akan sangat memperkaya diskusi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan inisiatif penting ini," ujarnya.

Didukung oleh Center for Sustainability and Waste Management Universitas Indonesia (CSWM UI), forum ini bertujuan untuk mengatasi tantangan dan peluang yang terkait dengan pengelolaan transformasi industri menuju keberlanjutan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat